arrahmahnews

Ulama Sunni Mengutuk Agresi Saudi dI Yaman

Arrahmahnews.com – Syaikh al-Zahir Ja’id, sekretaris jenderal Front Aksi Islam Lebanon mengatakan bahwa pembunuhan orang tak bersalah di bulan apapun adalah dosa besar, tetapi yang melakukan kekejaman tersebut selama empat bulan suci dan tanpa alasan yang dibenarkan tidak dapat diterima , ia menyatakan pandangan ini dalam sebuah wawancara dengan Fars News Agency.

Ulama

Syaikh al-Ja’id menambahkan meskipun klaim mereka sebagai “Custodians of the Two Holy Shrines” pembunuhan orang-orang Yaman oleh House of Saud menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati bulan suci dan bahwa mereka mengabaikan perintah-perintah Allah. 

Dia mengomentari perang yang dilancarkan Arab Saudi atas Yaman, Islam adalah agama damai, toleransi, dan persaudaraan. Dia menambahkan bahwa Nabi Muhammad Saw dikenal karena rahmat-Nya dan kasih sayang, tetapi tindakan Arab Saudi terhadap Yaman tampaknya telah merusak citra Islam di dunia. “Dengan menginvasi negara Muslim lain, Arab Saudi telah melanggar semua prinsip-prinsip Islam,” tegasnya.

Sarjana Lebanon ini, menyatakan bahwa klaim Saudi bahwa dua tempat suci di Makkah dan Madinah berada dalam ancaman “probable attacks” adalah palsu. Arab Saudi telah menabuh perang dengan kelompok perlawanan Islam Yaman (Houthi), tetapi tindakan mereka hanya menyebabkan kematian ribuan orang tak berdosa di Yaman, sementara klaim dan alasan mereka sia-sia dan dusta belaka.

“Klaim bahwa tempat suci berada dalam ancaman Ansarullah didasarkan pada ideologi ekstremis yang bersumber pada wahabisme, yang diciptakan oleh House of Saud melalui propaganda teologi palsu dan tindakan tak berdasar dan tak berarti,” jelas Syaikh al-Ja’id.

“Klaim Saudi bahwa tempat suci berada dalam ancaman Ansarullah tidak hanya sekedar propaganda, bahkan merusak rukun Islam itu sendiri dengan menyajikan Islam sebagai agama kekerasan dan kasar di mata masyarakat dunia,” tegasnya.

Syaikh al-Ja’id menambahkan bahwa klaim Arab Saudi menyerang Ansarullah tidak berdasar karena mereka telah melancarkan perang terhadap rakyat Yaman dan menargetkan infrastruktur negara miskin itu, dan semakin menyulitkan kehidupan masyarakat Yaman.

Kongres AS menyebutnya “proyek kolonial” untuk membagi Irak menjadi tiga negara merdeka, bahwa rencana ini bukan hal yang baru dan mereka tidak hanya berusaha untuk membagi Irak, tapi seluruh wilayah dan semua negara-negara Islam atas dasar Tujuan kolonialis mereka.

Mereka berencana untuk membuat perselisihan dan perpecahan demi keuntungan mereka sendiri. Seperti yang terlihat di Libya, rakyat Libya tidak memiliki perbedaan agama, tetapi karena telah disetting dengan pembagian wilayah, mereka terjebak pada konflik serius saat ini.

Sekretaris Jenderal Front Aksi Islam menguraikan peran penting ulama di Lebanon dalam meredam konflik sektarian. Dia menekankan bahwa para ulama, baik ustad, cendikiawan, dan akademisi sekuler tidak boleh berdiam diri dalam menghadapi kejahatan Arab Saudi di Yaman. Baca Lebanon bersatu melawan ekstrimisme

Dia menambahkan bahwa tugas seorang ulama adalah mengungkap kejahatan Saudi dalam agresinya ke Yaman. Menyadarkan semua pihak bahwa apa yang dilakukan Saudi di Yaman saat ini, berbahaya dan mengancam persatuan kaum muslimin dan lebih menguntungkan Zionis. [ARN] 

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca