arrahmahnews

Pimpinan ISIS Perkosa Kayla Mueller Asal AS

SURIAH, Arrahmahnews.com – Pemimpin teroris ISIL Takfiri Abu Bakr al-Baghdadi dilaporkan telah terlibat perkosaan dan penyiksaan sandera berkewarganegaraan AS, Kayla Mueller saat ditahan oleh kelompok teroris setahun lalu.

Foto_Kayla_Mueller_Di_Perkosa_ISIS

Para pejabat intelijen Amerika mengatakan kepada keluarga Kayla Mueller pada bulan Juni lalu, bahwa Kayla dipaksa untuk berhubungan seks dengan al-Baghdadi.

Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, pada hari Jumat (14/8), Ayah Kayla berbicara tentang insiden pemerkosaan yang dialami putrinya.

“Mereka mengatakan kepada kami bahwa ia menikahinya, dan kita semua mengerti apa artinya,” kata Carl Mueller.

“Kayla tidak menikah dengan pria itu. Dia membawa Kayla ke kamarnya dan menyiksanya tanpa ampun”, kata ibunya Marsha Mueller.

Pada bulan Februari, ISIL mengumumkan bahwa Kayla Mueller dari Prescott, Arizona, tewas di Suriah ketika jet tempur Yordania membom gedung tempat ia ditahan.

Gedung Putih juga dikonfirmasi kematiannya dan mengatakan kelompok teroris memberikan informasi tambahan tentang kematiannya yang “dibenarkan” oleh badan-badan intelijen AS.

Pekerja bantuan kemanusiaan 26 tahun itu ditawan di kota Suriah utara Aleppo pada bulan Agustus tahun 2013.

Seorang gadis Yazidi 14 tahun, juga mengungkapkan kasus ini. Gadis, yang ditangkap di Irak, kemudia melarikan diri dari kota al-Shadadiya di Suriah pada Oktober 2014.

Badan-badan intelijen Amerika menguatkan pernyataan gadis itu dan pejabat menyerahkannya pada orang tua Kayla pada bulan Juni.

Setelah kematiannya, Presiden Barack Obama mengatakan, “Tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, Amerika Serikat akan mencari dan mengadili para teroris yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap Kayla”.

Teroris ISIL telah melakukan tindakan kekerasan yang paling mengerikan seperti pemenggalan di depan publik, penyaliban, melempar dari gedung, eksekusi masal, dan lainnya terhadap semua tawanan baik Syiah, Sunni, Kurdi, dan Kristen serta Yazidi. (ARN/HR/PTV)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca