arrahmahnews

Penasehat Raja Salman; Kami Ingin Hidup Berdampingan Dengan Zionis Israel

RIYADH, Arrahmahnews.com – Mantan jenderal Saudi dan salah satu penasehat terdekat Raja Salman, menyatakan Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya memiliki kecenderungan untuk hidup berdampingan dengan Zionis Israel. (Baca juga: Sekjen ISNU: Wahabi dan Barat Hancurkan Islam dengan Isu Sektarian dan Palsukan Hadis Aswaja)

Televisi berita Al-Alam melaporkan wawancara Anwar Ishqi dengan televisi Israel “i24News” soal rancangan perdamaian antara Arab Saudi dan Israel, serta normalisasi hubungan antara Israel dengan negara-negara Arab.

Host televisi i24 News sebelum melakukan wawancara dengan Anwar Ishqi, memperkenalkannya sebagai mantan Jenderal dan penasehat Raja Salman, serta Direktur Center for Middle East Studies Strategic di Jeddah, mengatakan Anwar Ishqi adalah seorang yang memiliki jasa dalam pembicaraan dan normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel. Pembicaraan yang dapat merubah wajah Timur Tengah.

Dia juga menambahkan, “Kedua negara tidak banyak memiliki kesamaan, tapi mereka memiliki musuh yang sama yakni Iran”. (Baca juga: Perang Yaman Melemahkan Dunia Arab dan Memperkuat Rezim Zionis Israel)

Host televisi i24 News juga menekankan bahwa Anwar Ishqi memiliki strategi baru dalam mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

Televisi i24 dalam lanjutan wawancara yang dipandu oleh host Henrik Syirmen dengan tema “Jenderal Penyeru Perdamaian”, menanyakan “Apakah inisiatif perdamaian Arab Saudi terkait dengan perdamaian? Anwar Ishqi mengatakan bahwa negara-negara Arab sebelumnya menginginkan Israel diusir dari tanah Palestina. Namun, kini Israel telah menyatakan keberadaannya di tanah pendudukan, dan mengumumkan diri sebagai negara berdaulat. Oleh karena itu, Arab Saudi berkeinginan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel dan hidup berdampingan. (Baca juga ; Siapa Yang Perintahkan Jenderal Saudi Puji Netanyahu?)

Ishqi juga menambahkan, “Arab…masyarakat Arab pada umumnya menolak normalisasi hubungan dengan Israel, karena pada umumnya berpikir dengan perasaan mereka. Sementara pemerintah dan para ulamanya berpikir dengan akal dan kebijaksanaan serta kepentingan mereka.

Dia juga mengatakan, “Selama Israel tidak menerima perdamaian yang digagas oleh negara-negara Arab, maka kami tidak dapat bekerjasama dengan Israel. (Baca juga ; Badui Najd Membunuh Muslim, Mencium Zionis)

Anwar Ishqi dalam menanggapi pertanyaan host bahwa Anwar Sadat pada tahun 1977 berpergian ke Yerusalem, dan kunjungannya menjadi gelombang protes. Apakah ada kemungkinan Netanyahu akan melakukan perjalanan ke Riyadh atau Raja Salman seperti Sadat datang ke Yerusalem? Dia mengatakan, “Saya tidak ingin mengatakan bahwa peristiwa ini mustahil terjadi, sangat dimungkinkan hal ini terjadi. Karena ketika kami mempelajari kunjungan Anwar Sadat ke Israel, kami melihat prestasi besar dalam perjalanannya itu. Ia mendapatkan kembali semenanjung Sinai dan menandatangai perdamaian antara kedua negara. Hanya saja Anwar Sadat dan Ishaq Rabin tidak menyiapkan rakyat mereka untuk perjalanan itu, sehingga keduanya tewas terbunuh.

Ishqi dalam menanggapi pertanyaan, mengapa selama 25 tahun tidak ada proses perdamaian yang terjadi? Ia mengatakan; “Rencana melakukan perdamaian gagal karena mereka tidak memberikan rancangan baru untuk diimplementasikan. Kami menanti Perdana Menteri Netanyahu sebagai orang yang kuat dan logis, menerima rancangan perdamaian dan mengumumkan hal ini. Sebelumnya, ia juga menyatakan minatnya berdialog untuk menyusun rencana perdamaian kedua negara. (Baca juga: Mufti Wahabi Keluarkan Fatwa Haram Bunuh Orang Zionis Israel)

Anwar Ishqi juga menegaskan, “Kami menghendaki hidup damai di tanah ini, karena ini adalah tanah suci dan tanah ayah kami dan kalian Ibrahim as”, dan menambahkan, “dengan sepenuh hati kami siap mempertahankan perdamaian”.

Host televisi i24 juga menanyakan terkait permusuhan Israel dengan Hamas, kenapa akhir-akhirnya beberapa pejabat Hamas berpergian ke Arab Saudi dan mendapat sambutan baik dari Raja Saudi? Anwar mengatakan, “Dalam pertemuan AIPAC berkali-kali telah ditanyakan kepada ku tentang Hamas, dan aku telah mengatakan kepada mereka bahwa mereka adalah orang-orang terbaik Hamas. Mereka bertanya bagaimana bisa? Aku mengatakan kepada mereka bahwa dalam sebuah pergerakan ada anggotayang baik dan ada pula anggota yang buruk. Jika berhubungan baik dengan anggota yang baik, maka urusan akan menjadi baik. Namun, jika berhubungan dengan anggota buruk maka keadaan akan semakin buruk. (Baca juga; Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi Penjual “Islam”)

Pada akhir sesi wawancara, pembawa acara kembali meminta Anwar Ishqi untuk mengulangi jawaban saat dirinya diwawancarai reporter Iran, Siapa musuh nomer satu Arab Saudi?

Anwar Ishqi menegaskan, “Dia bertanya padaku, siapa musuhmu? aku pun mengatakan padanya sekarang Israel adalah musuh kami, dan Iran kawan kami. Akan tetapi musuh yang berakal lebih baik dari teman yang tidak berakal”. Dia pun menambahkan, “Oleh karena itu kami berusaha merubah musuh menjadi teman dan menjadikan teman sebagai musuh”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca