arrahmahnews

SADIS! Charlie Hebdo Gambarkan Bocah Pengungsi Suriah Yang Tewas Sebagai Penjahat Seks

16 Januari 2016

PARIS, ARRAHMAHNEWS.COM – Majalah satir Charlie Hebdo kembali berulah hingga menimbulkan kecaman dari netizen di seluruh dunia. Majalah yang pernah menuai kemarahan dari umat Islam karena melecehkan Nabi Muhammad dalam kartun buatannya itu kali ini melecehkan Aylan Kurdi, bocah pengungsi Suriah yang ditemukan tewas di pantai Turki. Majalah Satir itu membuat kartun yang menggambarkan jika Aylan Kurdi hidup dan dewasa maka ia akan berubah menjadi penjahat seks.

Karikatur itu menggambarkan seorang gadis yang melarikan diri dari laki-laki yang menyerupai penampilan persilangan antara babi dan monyet. Di sudut kiri atas gambar, penulis membuat gambar jasad Aylan Kurdi di pantai Turki. Karikatur itu jelas mengisyaratkan bahwa jika bocah itu selamat dan tumbuh dewasa, maka ia akan menjadi pemerkosa. (Baca juga: Aylan dan Galip Kurdi, Bongkar Krisis Pengungsi Yang Tak Sanggup Ditutupi Media Barat)

Ayah anak itu, Abdullah Kurdi, mengaku merasa sangat terkejut dan terpukul melihat karikatur Charlie Hebdo tersebut.

Karikatur Pelecehan Imigran oleh Majalah Charlie Hebdo

“Sejujurnya, setelah melihat gambar ini, saya tidak bisa menahan air mata, saya bahkan tidak bisa menggambarkan perasaan pahit yang saya alami pada saat itu. Apa yang mereka lakukan adalah mengerikan. Ini adalah hal keji yang dilakukan terhadap kenangan atas anak saya. Aylan masih berumur dua tahun ketika nyawanya terenggut ” sebagaimana dilaporkan Sputnik (15/1) kemarin.

“Redaksi harus menunjukkan rasa hormat kepada Aylan, kepada saya dan keluarga saya. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya. Majalah ini seharusnya memperlakukan kenangan para korban dengan hormat, terutama anak-anak,” ungkap Kurdi. (Baca juga: Ayah Aylan; ISIS Memaksaku Tinggalkan Suriah)

Ia kemudian melanjutkan dengan menyebut bahwa sebelumnya majalah itu telah menerbitkan kartun yang menghina Nabi Muhammad dan bahkan Allah.

“Jika mereka berani membuat ejekan terhadap sesuatu yang paling suci, tidak mengherankan jika mereka menerbitkan karikatur anak saya.” “Saya meminta kepada majalah ini dan seluruh dunia, serta mendorong semua orang untuk menghormati kenangan dari semua orang anak-anak yang telah meninggal. Jangan membuka kembali luka di hati orang-orang yang mereka cintai karena luka itu masih terus berdarah,” lanjut Kurdi. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca