11 Februari 2016,
MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Rusia menuding Turki melakukan pembicaraan dan koordinasi rahasia dengan kelompok teroris ISIS.
Kantor berita Russian Today pada Rabu (10/02) menukil pernyataan Sergei Lavrov yang menyatakan bahwa pemerintah Turki sedang melakukan pembicaraan rahasia dengan teroris ISIS, dan berkoordinasi terkait lanjutan tentang serangan udara Rusia. (Baca juga: Kadyrov: Turki Bantu Wahabi dan Daulah Islamiyah (ISIS) Untuk Hancurkan Islam)
Lavrov menegaskan bahwa Rusia khawatir atas aktivitas Turki di perbatasan Suriah, dan semoga Washington tidak memberikan lampu hijau kepada Turki untuk melakukan serangan darat.
Dia juga menekankan bahwa cara-cara militer dalam penyelesaian krisis Suriah sangat berbahaya, dan dapat menimbulkan perang yang lebih besar di Timur Tengah dengan melibatkan banyak negara.
Menteri Luar Negeri Rusia juga mengingatkan bahwa sebagian negara tidak menyembunyikan keinginan mereka untuk melakukan intervensi di Suriah, jika negosiasi kembali mengalami kebuntuhan. Negara-negara secara terang-terangan menunjukkan kebencian mereka kepada Presiden Suriah Bashar Assad. (Baca juga: Kemenlu Rusia: Teroris Suriah Dapatkan Bala Bantuan Serius dari Turki)
Sergei Lavrov juga mengingatkan pernyataan “Vitaly Naumkin” seorang pengamat Timur Tengah, mengatakan bahwa dia memprediksi 3 skenario yang akan menentukan nasib Suriah. Pertama, menyelesaikan krisis Suriah dengan bernegosiasi di jenewa, kedua kemenangan tentara Suriah, ketiga dimulainya perang besar dengan melibatkan banyak negara di Suriah.
Dia juga menyatakan bahwa Rusia dan Uni Eropa tetap mempertahankan bahwa tidak ada solusi militer untuk menyelesaikan krisis di Suriah. Namun, beberapa negara Arab dengan tegas menentang hal ini dan lebih memilih penyelesaian militer. (Baca juga: Ini Alasan, Kenapa Turki Selama ini Membantu Teroris ISIL?)
“Saat ini ada sebuah skenario “penggunaan militer” menjadi kenyataan, dan kami telah mendengar penyataan-pernyataan mereka yang ingin mengirim pasukan ke Suriah”, tambahnya.
Dia juga mengingatkan kesiapan Arab Saudi untuk mengirim pasukannya ke Suriah, dan dukungan beberapa negara terhadapnya. (ARN)
Sebar:
