27 Februari 2016,
MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat (26/02) kemarin mengatakan bahwa perang melawan ISIS, front al Nusra serta kelompok-kelompok teroris lain di Suriah akan terus dilakukan bahkan setelah ” perjanjian penghentian pertikaian” berlaku. (Baca juga: Putin Tegas ‘ISIS dan Jabhat al-Nusra’ Tak Masuk Dalam Draf Genjatan Senjata di Suriah)
Dalam pertemuan dengan para anggota Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), presiden Rusia itu menekankan bahwa perang melawan kelompok teror yang telah masuk ke daftar Dewan Keamanan PBB akan terus berlanjut.
“Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa kelompok ISIS, Front al Nusra, dan organisasi teroris lainnya yang diakui oleh Dewan Keamanan PBB tidak termasuk dalam perjanjian. Pertempuran menentukan terhadap mereka akan terus berlanjut, ” tegas Putin. (Baca juga: Putin-Assad Diskusikan Penerapan Gencatan Senjata di Suriah)
Rusia dan AS telah sepakat untuk menerapkan gencatan senjata di Suriah pada 27 Februari mendatang. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah, pemerintah Suriah dan kelompok oposisi, setuju untuk menjalankan gencatan senjata tersebut. Perjanjian gencatan senjata ini tidak berlaku bagi kelompok Front al-Nusra dan ISIS serta kelompok-kelompok yang masuk dalam daftar teroris Dewan Keamanan PBB. (ARN)
Sebar:
