arrahmahnews

Candaan Putin ‘Merahkan’ Wajah Amerika dan John Kerry

Jum’at, 25 Maret 2016,

MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – “Apa isi tas anda? Apakah isinya adalah uang agar anda dapat lebih baik dalam tawar-menawar dengan kami?” pertanyaan yang diajukan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Menteri Luar Negeri AS John Kerry, sebuah candaan seperti yang biasa dia lakukan.

Putin memulai pertemuannya dengan bercanda kepada Kerry dengan mengatakan bahwa ia “kecewa” ketika melihatnya turun dari pesawat dengan membawa tujuannya sendiri, kemudian ia berhenti sejenak menunggu penerjemah menyelesaikan terjemahannya, sementara Kerry memandangnya dengan raut wajah bertanya-tanya. (Baca juga: Rusia Bangkit Kembali Sebagai Negara Super Power)

Di depan kamera televisi putin melanjutkan “dari satu sisi perilakunya sangat demokratis, tapi di sisi lain saya bertanya pada diri saya sendiri apa situasi di Amerika Serikat tidak baik sehingga tidak ada orang yang membantu seorang menteri luar negeri untuk membawakan tasnya”.

Lagi-lagi Putin memancing tawa penonton dengan mengatakan “Tapi, situasi ekonomi anda baik, anda tidak memiliki perlambatan. Untuk itu saya berpikir bahwa tas yang anda bawa itu pasti berisikan sesuatu yang sangat berharga, sesuatu yang tidak mungkin dibiarkan untuk dibawa oleh orang lain, pasti anda membawa uang bersama anda untuk dapat lebih baik dalam tawar-menawar dengan kami”. (Baca juga: “Tamparan” Maut Putin-Jokowi di KTT G-20 Turki Kepada Barat dan AS)

Pada kesempatan itu, Kerry mengucapkan terima kasih kepada Putin dan berkata sembari tersenyum “ketika anda bersedia untuk berbicara dengan kami dengan cara bertatap muka, maka saya akan menunjukkan apa yang berada di dalam tas saya. Sesuatu yang mengejutkan dan menyenangkan”. (Baca juga: TERBONGKAR… Upaya Pembunuhan Sang Beruang “Vladimir Putin” oleh Barat)

Putin menyambut Kerry di Kremlin pada Kamis malam dalam pertemuan khusus membahas konflik di Suriah dan bertujuan mendekatkan sikap kedua negara yang berbeda terkait nasib Presiden Bashar al-Assad dan Suriah. keduanya juga diagendakan akan membahas krisis Ukraina. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca