Amerika

Ditekan Riyadh, PBB Hapus Arab Saudi dari Daftar Hitam

Selasa, 07 Juni 2016,

NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM – Tunduk pada tekanan politik Riyadh, PBB menghapus Arab Saudi dari daftar hitam atas pelanggar hak-hak asasi anak, setelah sebuah laporan yang dirilis pekan lalu menyimpulkan bahwa koalisi yang dipimpin Saudi bertanggung jawab atas ratusan kematian anak di bawah umur dalam konflik Yaman.

Laporan Tahunan Anak dan Konflik Bersenjata (CAAC) yang dirilis oleh PBB pekan lalu mengklaim bahwa pemboman koalisi yang dipimpin Saudi dan kampanye militer di Yaman menyebabkan 510 kematian anak dan menyumbang 60 persen dari seluruh korban tewas, setelah kampanye udara terhadap Yaman dimulai sejak 26 Maret 2015. (Baca juga: PBB Blacklist Koalisi Saudi atas Pembantaian Anak-anak Yaman)

Dokumen PBB juga mengatakan bahwa tindakan Arab Saudi mengakibatkan 667 anak luka-luka pada tahun lalu. Selain itu, laporan menyatakan bahwa setengah dari serangan telah menarget sekolah-sekolah, rumah sakit, pasar, dan fasilitas umum lainnya.

“Pelanggaran nyata Saudi terhadap hak asasi anak-anak meningkat secara dramatis sebagai akibat dari konflik yang terus meningkat,” kata laporan itu.

Sementara pasukan pemerintah Yaman yang bangkit melawan agresi biadab Saudi diblacklist oleh PBB setidaknya selama lima tahun ke depan. (Baca juga: Setelah Blacklist Arab Saudi, Apa Selanjutnya yang Dilakukan PBB?)

Riyadh pada hari Senin (6/06) menuntut namanya dihapuskan dari daftar hitam PBB, dan mengklaim bahwa angka-angka dalam laporan CAAC “liar dan berlebihan,” karena koalisi menggunakan “peralatan canggih dalam presisi penargetan”.

“Kami meminta agar laporan ini segera diperbaiki, sehingga tidak mencerminkan tuduhan yang telah dilakukan terhadap koalisi dan Arab Saudi khususnya,” kata Utusan Arab Saudi di PBB Abdallah Al-Mouallimi, dan menambahkan “Jika ada korban dari sisi koalisi, mereka akan jauh lebih rendah”, RT melaporkan.

Setelah permohonan oleh Arab Saudi, kantor Ban Ki-moon mengatakan bahwa PBB sementara akan menghapus Riyadh dari daftar hitam sambil menunggu review bersama oleh badan dunia. (Baca juga: Potret Mengenaskan Anak-Anak dalam Perang Yaman)

Juru bicara militer koalisi, Brigadir Jenderal Ahmed Assiri, mengatakan bahwa laporan PBB tidak berimbang.

”Laporan ini tidak berimbang dan tidak bergantung pada statistik yang kredibel, juga tidak melayani orang-orang Yaman,” kata Jenderal Assiri seperti dikutip Saudi Press Agency resmi (SPA), Senin (6/6/2016).

Arab Saudi telah melakukan serangan udara terhadap Yaman sejak 26 Maret tanpa otorisasi dari PBB dalam upaya melemahkan gerakan Houthi Yaman dan untuk mengembalikan kekuatan mantan presiden buronan negara dan sekutu setia Riyadh, Abd Rabbuh Mansour Hadi. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca