Amerika

Pejabat AS; Pasukan Rusia Mampu Kalahkan NATO Kurang dari 3 Hari

Sabtu, 11 Juni 2016,

WASHINGTON, ARRAHMAHNEWS.COM – Pasukan Rusia bisa mengalahkan pasukan NATO dalam hitungan jam, karena aliansi militer pimpinan AS tidak siap untuk menghadapi Moskow dalam perang, seorang pejabat senior militer AS membuat pengakuan.

Michael Carpenter, wakil asisten menteri pertahanan AS untuk Rusia, Ukraina dan Eurasia, membuat komentar pada Minggu ini saat berbicara di depan Senat Komite Hubungan Luar Negeri, membahas ketegangan yang tumbuh antara Rusia dan Amerika Serikat selama penumpukan militer Barat di perbatasan Rusia, Daily Mail melaporkan pada hari Jumat (10/06). (Baca juga: Utusan Rusia Untuk NATO; Setiap Intimidasi Akan Dapatkan Jawab Keras dari Rusia)

Carpenter mengatakan kepada panel bahwa pasukan Rusia mampu menginvasi dan membuat NATO kewalahan hanya dalam tempo 60 jam.

Ini kesimpulan yang ditarik Carpenter yang mengacu pada laporan dari kelompok think tank RAND Corporation yang diminta Senator Senator Cory Gardner. Pasukan NATO dan AS akan dikalahkan oleh Rusia dalam waktu kurang dari tiga hari jika perang pecah di kawasan Baltik.

“Saya yakin pada akhir 2017, ketika kita memiliki tim brigade tempur lapis baja tambahan sepadan dengan postur pertahanan di sisi timur NATO, kami akan (mampu)” kata Carpenter, kutip Sputnik. (Baca juga: Analis; Dukungan Rusia Untuk Suriah Rongrong Peran AS dan NATO)

Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan awal tahun ini bahwa Pentagon akan meningkatkan pengeluaran untuk operasi Eropa Timur dari $ 800 juta per tahun, menjadi US $ 3,4 miliar pada 2017.

Sekitar 10.000 tentara dari berbagai negara anggota NATO dan beberapa negara non-anggota lainnya melakukan operasi militer yang dimulai pada tanggal 30 Mei dan akan berakhir pada 22 Juni.

Duta Besar Rusia untuk NATO Alexander Grushko mengatakan pekan lalu bahwa rencana NATO untuk penyebaran lebih di Polandia dan negara-negara Baltik akan berdampak pada “perubahan situasi regional di bidang keamanan kualitatif.” (Baca juga: NATO Tak Mampu Kalahkan Rusia, Ini Alasannya)

Langkah tersebut, kata dia “pasti tidak hanya membutuhkan respon politik tetapi juga tindakan militer yang sesuai.”

NATO telah meningkatkan militernya di dekat perbatasan Rusia setelah menghentikan semua hubungan dengan Moskow pada April 2014 setelah Black Sea Crimean Peninsula kembali diintegrasikan ke Federasi Rusia melalui referendum. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca