arrahmahnews

Menlu Suriah “Tampar” Negara-Negara Teluk Persia

Jum’at, 09 Desember 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, DAMASKUS – Kementerian Luar Negeri Suriah telah mengkritik negara-negara Teluk Persia atas ketidakmampuan mereka dalam mengambil keputusan independen, atas ketergantungan mereka pada kekuatan asing dan permusuhan terhadap pemerintah Suriah dan bangsa Arab.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis, Waled Mu’allem mengatakan bangsa dan militer Suriah akan merekam kemenangan atas kelompok teroris Takfiri yang disponsori AS, Arab Saudi, Turki, Qatar, UEA, Bahrai, Inggris dan Perancis, dan mengungkap “air mata buaya yang ditumpahkan oleh para pendukung demokrasi palsu” dan agen-agen mereka di kawasan Teluk Persia. (Baca juga: Mimpi Negara Teluk Persia Usir Rusia dari Suriah)

Air mata ini dipandang oleh rakyat Suriah sebagai tanda-tanda kekalahan dan frustrasi karena agenda mereka telah gagal untuk menghasilkan hasil, pernyataan tersebut menambahkan.

Ia juga mengatakan Inggris yang berusaha untuk merebut kesempatan dari kegagalan Amerika Serikat untuk “memulihkan Kerajaan Inggris,” mengeksploitasi keputusasaan dan kelemahan dari raja-raja Teluk Persia raja untuk “memeras mereka dan mendapatkan lebih banyak dari kekayaan mereka.”

Para pemimpin Gulf Cooperation Council ([P] GCC) – Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, dan Oman – dan Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada Rabu (7/12) bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah kehilangan semua legitimasi dan tidak memiliki peran dalam masa depan Suriah.

“Para pemimpin GCC sepakat untuk meningkatkan tekanan regional pada rezim Assad dan para pendukungnya dengan mempertinggi gangguan keuangan dan kendala ekonomi,” bagian dari pernyataan itu. (Baca juga: Amnesty Internasional; Negara Angota Teluk Persia Harus Akhiri Pelanggaran HAM)

Komentar ini muncul setelah tentara Suriah dan pasukan sekutu mereka berhasil membebaskan sekitar 95 persen Aleppo timur yang sebelumnya dikuasai teroris dukungan mereka.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengumumkan pada hari Kamis bahwa pasukan tentara Suriah telah menghentikan operasi militer di Aleppo untuk memungkinkan evakuasi warga sipil yang terperangkap. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca