arrahmahnews

Warga Aleppo: Teroris Tak Bisa Taklukkan Semangat Kami

Minggu, 18 Desember 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, ALEPPO – Hampir 10.000 orang telah diselamatkan berkat operasi rekonsiliasi yang kemudian berhasil mengeluarkan para teroris dari Aleppo. Sputnik Arab berbicara dengan beberapa warga tersebut yang berbagi kisah menyayat mereka tentang kehidupan di bawah penindasan teroris dan bagaimana Tentara Suriah menyelamatkan mereka dari teror. Wawancara ini diangkat dalam laporan Sputnik, Sabtu (17/12).

Bushara as-Said Taha berusia 35 tahun dan tinggal di distrik al-Suqre, yang berada di bawah kendali teroris dari awal. Rumahnya rusak, furniture nya dibakar dan ia sendiri terpaksa berakhir di jalanan. (Baca juga: Kesaksian Nasrani Suriah, “Aku Hanya Ingin Kebenaran Aleppo Terungkap”)

penduduk-aleppo


“Kami dulu hidup bebas dan aman tapi kemudian para teroris datang. Mereka masuk ke rumah kami dan menuntut semua orang untuk mau bekerja sama dengan teroris. Barang siapa menolak maka mereka akan disiksa dan dibunuh. Ada eksekusi publik di alun-alun utama kami. Kami dihantui teror, seolah-olah orang-orang itu (teroris)telah kehilangan pikiran mereka, “kata Bushara kepada Sputnik Arab.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa ia memiliki seorang anak, yang berusia hampir satu setengah tahun. Berbicara tentang bayinya Bushara mengatakan, “Ia telah banyak menderita dalam hidupnya yang singkat. Ia tak memiliki cukup susu, makanan, pakaian dan popok. Sekarang ia menangis setiap mendengar suara keras yang tiba-tiba, terutama jika suara-suara itu terdengar seperti suara peluru dan artileri”. (Baca juga: Mufti Hassoun: Pembebasan Aleppo adalah Awal Kemenangan Suriah)

Menurut Bushara, setelah pembebasan orang-orang kota Aleppo kini memiliki kesempatan untuk masa depan yang normal. Ini adalah apa yang ia harapkan dalam 5 tahun terakhir dan itu sebabnya ia tidak pernah meninggalkan kota.

“Kita diciptakan oleh Tuhan dan (nasib) kita di tangannya. Teroris tidak bisa menaklukkan semangat kami, itu tidak ada dalam kekuasaan mereka, “katanya.

Warga lain bernama Mariam Abdul Gani mengatakan bahwa teroris telah menghilangkan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar. (Baca juga: Terungkap! Tentara Turki, Saudi Bantu Teroris dalam Perang di Aleppo Timur)

“Begitu banyak artileri yang jatuh dari langit, itu benar-benar seperti hujan. Banyak anak-anak tak berdosa tewas dan orang tua harus berhenti mengirim mereka ke sekolah karenanya. Anak-anak telah kehilangan waktu selama lima tahun, sekarang siapa pun yang bisa, akan mencoba untuk mengejar ketinggalan.

Ia lebih lanjut mengatakan bahwa teroris menghancurkan rumahnya. Sekarang tidak ada listrik, tidak ada air dan tidak ada telepon. Tidak ada kemungkinan untuk berkomunikasi dengan kerabat.

penduduk-aleppo2
“Selain itu ada inflasi besar dan harga semua barang sangat tinggi hingga orang-orang menderita karenanya,” kata Mariam kepada Sputnik Arab. (Baca juga: Presiden Suriah Bashar Assad Ucapkan Selamat atas Pembebasan Aleppo; VIDEO)

Teroris mengenakan hukuman mengerikan pada para pria jika mereka diduga memiliki hubungan dengan pasukan pemerintah atau jika mereka menentang militansi.

Abd al-Munim al-Hamdu, berusia 37 tahun, berbicara kepada Sputnik dengan berat hati karena ia telah kehilangan anak satu-satunya Bara yang baru berusia enam tahun.

“Sehari sebelum kematiannya, Bara dan saya, kami pergi berjalan-jalan. Ia ingin makan shawarma. Kami makan dan kemudian saya mulai mengambil foto-foto dirinya dan dalam beberapa waktu pandangannya teralihkan dan menatap langit. Saya mengatakan kepadanya: ‘Lihatlah kamera,’ ia menjawab “Saya sedang berbicara kepada bulan, besok kami akan bertemu dan dia tertawa,” kenang Abd.

penduduk-aleppo1
Sang ayah mengatakan bahwa hari berikutnya Bara pergi ke sekolah di perempatan Bustan al-Qasr. Pada waktu itu, itu adalah daerah perbatasan antara tentara dan para teroris.

“Bara keluar dari mobil dan berdiri di tepi jalan dan menatapku. Dengan matanya dia mengatakan kepada saya bahwa ia mencintai saya dan hanya setelah beberapa detik penembak jitu membunuhnya, “kata Abd.

Abd saat ini mencoba untuk mengatasi kesedihannya dan berusaha untuk mengatakan yang sebenarnya kepada semua orang tentang apa yang para teroris telah lakukan kepada warga sipil Aleppo. Untuk kepentingan anak-anak lain dan negaranya, sekarang ia bekerja di media untuk menginformasikan kepada publik tentang apa yang sebenarnya telah terjadi Aleppo. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca