Selasa, 18 Juli 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, MANILA – Angkatan Bersenjata Filipina mengatakan bahwa pasukannya semakin banyak berada di kota Marawi setelah anggota kelompok Maute banyak yang terbunuh dalam bentrokan yang sedang berlangsung.
Letnan Kolonel Jo-ar Herrera, juru bicara Task Force Marawi, mengatakan jumlah kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS di kota tersebut telah turun antara 60 dan 70 dari estimasi sebelumnya yang “kurang lebih 80”, GMA melaporkan .
“Kemampuan mereka terus menurun, kehadiran mereka terus menurun … Kekuatan mereka sekarang antara 60 sampai 70 … Kami terus meraih keuntungan baik untuk saat ini yang meliput lebih banyak area … Kami mendapatkan lebih banyak alasan dan kami berkomitmen serta fokus untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya,” kata Herrera.
Kepala urusan publik AFP Kolonel Edgard Arevalo mengatakan bahwa pada hari Minggu, sebanyak 405 gerilyawan telah tewas oleh tentara di Kota Marawi. Jumlah senjata api kelompok Maute yang disita juga meningkat menjadi 503 pucuk senjata.
Arevalo juga melaporkan bahwa sebanyak 95 tentara tewas dalam konflik yang terus berlanjut. Jumlah warga sipil yang terbunuh masih 45 orang dan yang diselamatkan sekitar 1.723 orang.
Sementara itu, Herrera mengatakan bahwa mereka yakin bahwa ini hanya “masalah waktu” sebelum pemerintah dapat merebut kembali Marawi City dari teroris lokal, yang mengepung kota tersebut pada tanggal 23 Mei.
Dia mengatakan pasukan mampu membersihkan sekitar 60 bangunan di zona pertempuran. Dia mengatakan bahwa pasukan perlu membersihkan setidaknya 500 lebih bangunan.
Presiden Rodrigo Duterte menempatkan Mindanao di bawah darurat militer setelah serangan kelompok Maute di kota tersebut. Periode 60 hari yang ditetapkan oleh Malacañang untuk pelaksanaan darurat militer akan berakhir pada 22 Juli.
Duterte pekan lalu mengatakan bahwa dia membutuhkan 10 sampai 15 hari lagi untuk mengakhiri krisis di Kota Marawi. [ARN]
Sebar:
