Arab Saudi

Saudi Bantai Satu Keluarga di Yaman, 12 Jasad Korban dalam Kondisi Hancur

Kamis, 05 Oktober 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, SAADA – Dua belas orang, termasuk empat anak dan dua orang wanita tewas dalam kondisi mngerikan pada hari Rabu (04/10), akibat serangan udara koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan provinsi Saada di utara negara itu.

YemenExtra melaporkan bahwa pada hari Rabu kemarin, koalisi Arab Saudi melancarkan tiga serangan, yang salah satunya menargetkan sebuah rumah di wilayah Al-Muayadh yang berbasis di distrik Baqim, provinsi Saada.

“Hanya potongan-potongan tubuh yang tersisa,” ungkap Husain AlBukhaiti, sumber Arrahmahnews.com di Yaman, mengkonfirmasi laporan Yemen Extra, menambahkan bahwa satu keluarga tewas akibat serangan tersebut.

Dalam konteks yang sama, seorang warga sipil terluka pada hari Senin dalam serangkaian serangan di sebuah perumahan distrik Qqdi, Baqem di Saada.

Tak luput, jet tempur koalisi menargetkan dan menghancurkan sebuah masjid di distrik tersebut, sebuah kejahatan terang-terangan terhadap tempat suci dan pelanggaran hukum humaniter internasional. Serangan udara juga menghancurkan sebuah proyek air, yang merupakan pilar kehidupan masyarakat di distrik tersebut.

Selain itu, pada hari Jumat, sebuah mobil karyawan dan satu mobil lagi yang membawa penumpang di distrik Sahar, Saada juga diserang, membunuh dan melukai sekitar 21 orang.

Arab Saudi telah menyerang Yaman sejak Maret 2015 untuk mengembalikan kekuasaan kepada presiden buronan Mansour Hadi, sekutu dekat Riyadh. Agresi yang dipimpin Saudi sejauh ini telah membunuh setidaknya 15.000 orang Yaman, termasuk perempuan dan anak-anak.

Meskipun Riyadh mengklaim bahwa pihaknya mengebom posisi pejuang Ansarullah, tapi pada kenyataannya Saudi justru menargetkan kawasan pemukiman dan infrastruktur sipil.

Menurut beberapa laporan, kampanye udara koalisi Saudi terhadap Yaman telah membawa negara miskin tersebut ke arah bencana kemanusiaan, karena kampanye mematikan Arab Saudi mencegah pasien bepergian ke luar negeri untuk perawatan dan memblokir masuknya obat ke negara yang dilanda perang tersebut.

Wabah kolera di Yaman yang dimulai pada bulan April, juga telah menewaskan 2.000 orang dan telah menginfeksi 700.000 lainnya. Negara tersebut telah menderita apa yang digambarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai “epidemi terbesar di dunia” di tengah tak hentinya kampanye pengeboman yang dipimpin oleh Arab Saudi. Kampanye mematikan Riyadh juga mencegah pasien bepergian ke luar negeri untuk perawatan dan memblokir masuknya obat ke negara yang dilanda perang tersebut.

Menurut laporan, epidemi kolera di Yaman, yang merupakan hasil perang dan embargo total Arab Saudi, adalah yang terbesar yang tercatat dalam sejarah modern. (ARN)

 

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca