arrahmahnews

Stephane Dujarric; Peringatkan Krisis Pangan di Yaman

ARN0012004001547-Yaman-Diambang-Kehancuran

Arrahmahnews.com – Serangan jet-jet tempur arab Saudi ke Yaman memasuki pekan keempat dan PBB memeringatkan bakal terjadi krisis kelaparan di negara Arab termiskin ini. Stephane Dujarric, Jurubicara PBB mengatakan, “Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyatakan sekitar 11 juta warga Yaman menghadapi masalah keamanan pangan dan hampir 5 juta orang dalam kondisi darurat. Mereka menghadapi kekurangan bahan pangan, mengalami malnutrisi dan kehilangan hewan peliharaannya.”

Jurubicara PBB juga menegaskan bahwa akibat berlanjutnya serangan udara Arab Saudi terhadap infrastruktur Yaman, upaya pembongkaran bantuan kemanusiaan di pelabuhan-pelabuhan negara ini mengalami hambatan, sehingga pengiriman bahan makanan dan obat-obatan ke daerah-daerah yang membutuhkan mengalami banyak kendala.

Unicef dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengeluarkan peringatan terkait kondisi kemanusiaan di Yaman dan menekankan semakin memburuknya krisis makanan dan bahan bakar di negara ini.

Peringatan berkali-kali yang dilontarkan lembaga-lembaga internasional ini ternyata tidak digubris oleh jet-jet tempur Arab Saudi. Kondisi memprihatinkan di Yaman tidak menjadi perhatian pemerintah Saudi dan tetap memerintahkan serangan udara yang tetap menarget rakyat sipil.

Kota Houth di utara Yaman baru-baru ini menjadi tujuan serangan udara Saudi dan sebagian besar daerah mengalami kerusakan hebat. Akibat serangan udara ini, lebih dari 65 warga sipil menjadi korban keganasan para penguasa Riyadh. Sumber-sumber pemberitaan regional seperti televisi al-Masirah mengkonfirmasikan pengeboman kota Sanaa dan Abin di Yaman.

Sanaa menjadi target utama serangan udara Arab Saudi. Tempat tinggal para dokter dan pusat perbelanjaan al-Salam di provinsi Sanaa menjadi sasaran pengeboman. Tidak itu saja, Kamis malam jet-jet tempur Saudi membombardir pusat ilmiah di Sanaa, ibukota Yaman dan distrik Arhab di Sanaa juga menjadi target pengeboman.Lauran Freeman, jurnalis Amerika meyakini agresi militer Arab Saudi ke Yaman merupakan genosida yang mendapat lampu hijau dari Amerika.

Lembaga pengawas Hak Asasi Manusia internasional, Human Right Watch (HRW) menilai serangan udara Arab Saudi ke Yaman melanggar aturan internasional. Tudingan HRW disampaikan ke pemerintah Arab Saudi dalam kondisi dimana sejak serangan udara ke Yaman, para pejabat Riyad bahkan menolak pengiriman bantuan kemanusian kepada rakyat Yaman.

Ban Ki-moon, Sekjen PBB yang mencermati aksi kekerasan Arab Saudi terhadap rakyat Yaman yang semakin brutal dan juga kemungkinan serangan darat ke negara ini meminta penghentian segera konflik di Yaman. Sekjen PBB mengatakan, “Jalur diplomasi yang didukung PBB merupakan solusi terbaik untuk keluar dari perang yang dihadapi Yaman.”

Permintaan ini disampaikan di saat rakyat Yaman hari Kamis melakuan demonstrasi yang mengutuk agresi Arab Saudi ke negaranya dan meminta lembaga-lembaga internasional untuk melakukan penyelidikan terkait kejahatan Arab Saudi di Yaman. [ARN]

 

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: