arrahmahnews

Menelisik Orientasi Beragama di Indonesia

ArrahmahnIslam Karib

ews.com – Masyarakat Indonesia yang memiliki banyak suku, ras, agama-agama dan aliran kepercayaan akan selalu memilik daya tarik tersendiri. Multikulturalisme dan gaya beragama inklusif adalah ciri khas beragama orang-orang Indonesia. Fenomena ini merupakan kebanggaan buat Indonesia, negara-negara lain harus belajar bertoleransi yang baik dan benar ke negara kita. Tidak ada negara se-toleran negara kita, dan tidak ada negara yang masyarakatnya dipenuhi oleh pelbagai ragam budaya dan agama kecuali Indonesia.

Buku Islam Kalap dan Islam Karib memuat fenomena berbeda, disamping budaya beragama yang baik diatas, masyarakat Indonesia dihinggapi fenomena beragama yang dapat mencoreng dan menghilangkan eksistensi dan jati diri Islam sendiri, dengan payung kitab suci mereka melaksanakan puritanisme, ekstremisme dan radikalisme yang bias konflik dan perpecahan antar sesama kulit sawo.

Buku ini hadir sebangai langkah “jihad tandingan” untuk menyelamatkan Islam dari ekstremisme, radikalisme dan puritanisme. Mampu menjadi pintu pembuka dialog yang lebih terbuka menuju Islam ke indonesiaan dan kemaslahatan universal (Halaman. iv). Said Aqil menyajikan tiga tema besar yaitu Jihad Puritan, Jihad Teroris dan Jihad Keindonesian. Jihad Ke Indonesiaan menjadi solusi dari dua kutub antara beragama kalangan yang mendengungkan pemurnian agama (Islam puritan) dan beragama kalangan terorisme (Islam garis keras).

Gerakan puritan mempunyai ciri-ciri khas yaitu selalu identik dengan sikap intoleran, merasa paling benar dalam beragama dan orang lain yang tidak se-ideologi akan diberikan stempel kafir atau murtad, pengungkungan terhadap eksistensi perempuan, antirasionalisme dan memahami teks kitab suci dengan sangat literalis.

Bukti sejarah mencatat, khalifah keempat sahabat Ali bin Abi Thalib yang wafat pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H, ia wafat ditangan Abdurrahman bin Muljam. Seorang yang taat dalam beragama, selalu melakukan shalat tahajjud, jidatnya hitam, selalu berpuasa dan seorang penghafal Al-Qur’an. Alasannya, dia membunuh sahabat Ali dikarenakan Ali telah menyepakati dan menerima hasil rapat pada saat itu, Ali diberikan stempel kafir oleh Muljam, dan seorang kafir darahnya halal dibunuh (Halaman. 11).

Fakta di atas merupakan gerakan puritan paling ekstrim dalam catatan sejarah umat Islam. Eksklusifitas beragama menjadi gaya tersendiri bagi mereka. Gerakan puritanisme menjadi hantu tersendiri buat masyarakat Indonesia, hal ini tidak lain bisa menimbulkan orang-orang yang lebih kejam. Pemahaman yang dangkal akan mampu melahirkan terorisme, puritanisme dan terorisme bisa dikatakan berawal dari pemahaman Islam yang salah kaprah (Halaman. 115).

Keintiman dan persahabatan antar sesama Muslim tampak dan terasa nihil, bagaimana mungkin kita bisa menuju keintiman beragama dengan agama non-Muslim. Setidaknya, faktor penyebabnya bersumber dari pemahaman agama yang tidak komprehensif, pengimplementasian dari pemahaman yang lepas dari budaya dan kondisi masyarakat yang ada, serta kepentingan politik yang terdapat dalam kelompok puritan tersebut.

Puritanisme dan terorisme harus diobati dengan jihad keindonesian. Ciri Islam ala Indonesia yaitu “pribumi” dan pluralistik, baik dalam bentuk ekspresi dan hubungan intim dengan agama-agama lain. Tidak ada bedanya antara Islam dan Indonesia, sejarah Indonesia adalah juga sejarah Islam dan kebudayaan Indonesia juga kebudayaan Islam (Halaman. 153).

Sikap-sikap beragama ala Aswaja seperti tawasuth, i’tidal, tasamuh, tawazun, amar ma’ruf nahi munkar dan istiqamah harus terus dibumingkan demi menangkis bahayanya radikalisme agama. Dan dengan mengandalkan Islam ke Indonesiaann, maka ukhuwah Islamiyah (persaudaraan yang tumbuh atas dasar keagamaan), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan yang tumbuh atas dasar kebangsaan) dan ukhuwah basyaraiyah (persaudaraan yang tumbuh atas dasar kemanusiaan) – ketiganya tidak boleh dipertentangkan karena ketiganya memiliki kesinambungan antar dimensi dan buah dari Islam Rahmatan lil Alamin – dapat terealisasi di Indonesia. (Nu.or.id/ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca