arrahmahnews

NU & SECANGKIIR KOPI

NU-SECANGKIIR-KOPI

Jauh sebelum BNPT dan Menkominfo menyatakan perang terhadap kelompok radikal yang membawa paham wahabisme di Indonesia, NU sudah lama berperang dengan mereka.

Sejarah berdirinya NU adalah karena perilaku wahabi di Saudi yang ingin membongkar kuburan Rasulullah Saw. Demi menghadapi perilaku itulah, KH Hasyim ashari akhirnya membentuk Nahdlatul Ulama.

Sebagai musuh utama, wahabi di Indonesia yang dianut oleh para kaum radikal itu seperti biasa melakukan taktik devide et impera di dalam tubuh NU. Mereka menyusup ke dalam tubuh NU dan mengklaim bahwa mereka adalah seorang Nahdliyin.

Mereka merebut masjid2 NU dan memegang kendali dengan meng-klaim sesat para nahdliyin lainnya yang terbiasa dengan tahlilan, tawassul dan ziarah kubur.

Kenapa mereka begitu tertarik dengan NU ? Karena NU adalah organisasi muslim terbesar di Indonesia.

Dengan menguasai NU, berarti menguasai muslim di Indonesia. Dan ketika mereka berhasil, maka pecahlah negara kita dengan isu2 sektarian yg mereka bangun mengatas-namakan NU. Test case sudah mereka lakukan di Sampang.

Jadi jangan heran, bahwa NU juga sedang berperang di internalnya sendiri untuk membersihkan virus-virus wahabi yang radikal dan berbahaya itu.

Dan politik pecah belah itu sudah tampak ketika wahabi mem-proklamirkan diri sebagai “NU garis lurus atau NU tulen.” Kelompok ini dibentuk utk memecah NU dan membenturkannya.

Yang dimaksud “garis lurus atau tulen” adalah “memurnikan” NU yang mereka tuduh sebagai kuburiyyun atau penyembah kubur hanya karena mereka suka berziarah. Sangat mirip ketika mereka bebicara bahwa mereka “sunni atau ahlusunnah” atau “muslim”, itu berarti adalah sunni dan muslim yang murni atau dimurnikan menurut mereka.

Yang tidak murni ? Ya, satu waktu dibantai…

Karena itulah Hasyim Muzadi beberapa waktu ini sering berbicara keras kepada kaum radikal di media. PBNU sudah gerah seperti gerahnya pemerintah kepada bentuk radikalisme di Indonesia.

Jika anda melihat NU, lihatlah kearifan mereka dalam mengawal gereja2 dan membangun hubungan sosial yang baik dgn semua pemeluk agama. Itulah NU sebenarnya, diluar itu adalah serigala berbulu domba.

Lebih jeli-lah mulai sekarang dan bisa membedakan mana Islam dan mana yang “mengaku” Islam.

Sebagai penutup, sambil minum kopi panas dan kental, kita lihat pernyataan Ketua PBNU ini.

“Harus diingat bahwa berdirinya NU itu adalah karena perilaku Wahabi. Wahabi mau bongkar kuburan Nabi Muhammad, KH Hasyim bikin Komite Hijaz.

Waktu itu yang berangkat Kiai Wahab, Haji Hasan Dipo (ketua PBNU pertama), KH Zainul Arifin membawa suratnya Kiai Hasyim ketemu Raja Abdul Azis mohon, mengharap, atas nama umat Islam Jawi, mohon jangan dibongkar kuburan Nabi Muhammad. Pulang dari sana baru mendirikan Nahdlatul Ulama.

Jadi memang dari awal kita ini sudah bentrok dengan Wahabi. Lahirnya NU didorong oleh gerakan Wahabi yang bongkar-bongkar kuburan, situs sejarah, mengkafir-kafirkan, membid’ah-bid’ahkan perilaku kita, amaliah kita. Tadinya diam saja, begitu yang mau dibongkar makam Nabi Muhammad, baru KH Hasyim perintah bentuk komite tersebut.”

(Said Aqil Siradj, Ketua PBNU sumber: Majalah Risalah NU No. 38 Tahun VI/1434H/2013 )

 

 

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca