Amerika

Takut Dengan China AS Tingkatkan Produksi Senjata

Arrahmahnews.com, WASHINGTON – Seorang analis menyatakan, Amerika Serikat saat ini sedang memproduksi sebanyak mungkin senjata karena hal itu dianggap “masuk akal” oleh para pejabat militernya sebagai upaya menghadapi kemungkinan perang dengan China.

Pernyataan  ini diungkap menyusul ketegangan baru yang terjadi antara Amerika dan China menyusul insiden pesawat mata-mata AS yang melintasi wilayah China, dan ketegasan China mengusir pesawat tersebut.

AS telah bertahun-tahun berada dalam proses militerisasi Asia dan berusaha melakukan hubungan perjanjian dagang sebanyak-banyaknya disana. Kini dengan dominasi China serta produksi senjatanya yang mengkhawatirkan Amerika, militer AS menganggap insiden kemarin “sebagai sebuah jalan “masuk akal”  untuk melakukan perang agresif dengan China tanpa harus menimbulkan dampak langsung bagi Amerika, dan tentu saja itu sebuah kegilaaan, “ ungkap David Swanson penulis buku War Is a Lie kepada press tv, Kamis(21/5) kemarin.

“China menanggapi pengembangan senjata dan penambahan pangkalan militer AS di berbagai  wilayah dunia itu, dengan cara peningkatan dan pengembangan signifikan serta penambahan investasi terhadap persenjataaannya sendiri namun hal itu masih tetap terlalu kecil dibandingkan dengan apa yang dilakukan Amerika Serikat,” tambah Swanson.

Hal ini akan terus menjadi lebih buruk dan bertambah buruk selama masyarakat Amerika terus disesatkan untuk mempercayai bahwa Chinalah yang melakukan agresi.”

Pesawat AS

Ketika ditanya mengenai laporan bahwa pesawat militer AS telah melanggar wilayah udara dan melintasi pulau-pulau artifisial milik China di Laut China Selatan, tanpa menghiraukan peringatan dari China untuk meninggalkan wilayah itu, Swason mengatakan,

“Bayangkan saja apa reaksi orang-orang Amerika jika melihat jet tempur China melayang-layang di atas wilayahnya,” ungkap Swason membenarkan tindakan China mengusir pesawat AS yang melanggar batas wilayah udaranya kemarin.

Swason menyayangkan bagaimana publik di Amerika dicekoki informasi bahwa Chinalah sebenarnya yang menjadi anacaman, sementara pada kenyataannya AS lah yang memancing kisruh untuk menimbulkan perang.

“Tidak mudah bagi orang-orang di Amerika untuk mencoba memposisikan diri mereka jika menjadi China, tapi kami harus melakukannya atau jika tidak, hal ini akan membuat kita semua kehilangan kendali dan pada akhirnya kita terlibat perang yang akan menghancurkan semua, ini  sangat serius,” tegasnya.

Angkatan laut China disebut delapan kali memperingatkan pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS), untuk meninggalkan wilayah udara di atas pulau artifisial, yang dibuat China di Laut China Selatan, sebagaimana dilansir reuters, Kamis kemarin.
Pada insiden itu pesawat mata-mata paling canggih milik AS, P8-A Poseidon, terbang pada ketinggian 15.000 kaki atau 4.500 meter di atas permukaan laut.
Beberapa pakar keamanan menyatakan kekhawatiran akan risiko terjadinya konfrontasi, terutama setelah pejabat AS mengatakan Pentagon bakal mengirimkan pesawat dan kapal militer.
“Kami baru mendapat tantangan 30 menit lalu, dari angkatan laut China,” kata Kapten Mike Parker, komandan pesawat mata-mata AS yang ditempatkan di Asia.

China dituding tengah membangun fasilitas militer di beberapa gugus karang, yang terdapat pada kepulauan Spratly, termasuk landasan udara sepanjang 3.000 meter, yang bisa mulai dioperasikan pada akhir 2015.
Sementara China sendiri  menyatakan memiliki hak untuk menerapkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di Laut China Selatan. AIDZ digunakan beberapa negara, untuk memperluas kendali di luar batas wilayah nasional mereka.(LM)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca