Situs berita Al-Wae’y mengutip sumber-sumber informasi yang mengatakan bahwa Muhammad bin Salman telah memerintahkan ledakan bunuh diri di dalam masjid di provinsi Timur Arab Saudi.
Al-Wae’y juga melaporkan bahwa ini adalah serangan ketiga terhadap masyarakat syiah di Qatif dalam beberapa bulan terakhir, imbas dari meningkatnya komentar pecah-belah yang dihembuskan oleh ulama Saudi terhadap Syiah dan menggambarkannya sebagai jawaban atas demonstrasi penolakan perang di Yaman.
Pangeran Mohammed bin Salman memainkan peran utama dalam perang melawan Yaman, Al-Wae’y juga menambahkan bahwa serangan Jumat itu dilakukan atas perintah dari wakil putra mahkota untuk mencegah gerakan Syiah dan gelombang protes.
Sedikitnya 21 orang tewas dan 97 lainnya menderita luka-luka dalam serangan bom yang dilakukan oleh kelompok teroris Takfiri ISIL terhadap sebuah masjid Syiah di Provinsi Timur Arab Saudi.
Angka-angka yang diumumkan oleh Menteri Kesehatan Saudi Khalid al-Faleh pada Jumat setelah serangan, yang berlangsung di Masjid desa al-Qadeeh, terletak di distrik Qatif, 420 kilometer (260 mil) timur ibukota, Riyadh.
Seorang pembom dilaporkan meledakkan dirinya di masjid saat orang-orang syiah sedang melaksanakan sholat jumat, dan lebih dari 150 orang telah berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat.
Kemudian pada hari itu, kelompok teroris Takfiri ISIL mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, sebagimana yang terlihat ditwitter mereka.
Setelah pemboman itu, sejumlah besar orang turun ke jalan di Qatif untuk mengecam serangan teroris. Para demonstran juga meneriakkan slogan-slogan untuk menunjukkan kemarahan mereka pada pejabat Saudi atas ledakan mematikan. [ARN]
Sebar:
