arrahmahnews

Tahanan Syiah Diancam ISIS, Keamanan Saudi Cuek

ARN0012004001511270_Tahanan_Syiah_Diancam_ISIS_Keamanan_Saudi_Cuek

Arrahmahnews.com – Kantor berita Al-Khabar merilis berita bahwa pasukan keamanan Saudi telah mengatakan kepada keluarga tahanan politik di provinsi Timur Saudi, bahwa ISIS telah mengancam akan membunuh para tahanan  di penjara Al-Sharqiya, dalam waktu dekat.

Sipir penjara dan petugas keamanan mengklaim telah memanggil sejumlah keluarga tahanan politik, dan mengatakan kepada mereka bahwa pihak keamanan tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk mencegah atau melawan serangan ISIS, “Kami tidak bisa berbuat apa-apa”, kata petugas keamanan penjara.

Ketika ditanya oleh keluarga tahanan, mengapa mereka tidak melindungi penjara Saudi dari ancaman ISIS? Mereka menjawab bahwa “kami ingin, tapi kami tidak bisa menghadapi kekuatan ISIS”.

“Nada petugas mengisyaratkan dengan sangat jelas bahwa mereka berniat untuk membunuh sejumlah besar tahanan politik dengan bantuan dari ISIS” kata salah satu keluarga tahanan kepada al-Khabar.

Salah satu tahanan yang paling terkenal adalah seorang Ulama Sheikh al-Nimr al-Nimr Baqer yang telah dijatuhi hukuman eksekusi.

Sheikh Nimr diserang dan ditangkap di wilayah Qatif pada bulan Juli 2012.

Pada tanggal 15 Oktober 2014, Nimr dijatuhi hukuman mati di Pengadilan Pidana Khusus di Riyadh. Putusan hukuman mati memicu protes luas di kerajaan, dan menyebabkan beberapa orang tewas dalam demontrasi.

Ada banyak demonstrasi di Provinsi Timur Arab Saudi sejak tahun 2011. Para demonstran menyerukan reformasi politik dan mengakhiri diskriminasi. Beberapa orang tewas dan lainnya terluka atau ditangkap selama demonstrasi.

Pada bulan Januari, Joe Stork, wakil direktur divisi Timur Tengah dan Afrika Utara untuk Human Right Watch, memperingatkan Arab Saudi atas kekerasan yang dilakukan terhadap para aktivis di kerajaan monarki itu.

Amnesty International menyebut hukuman mati itu “mengerikan” dan mengatakan putusan harus dibatalkan.

Nimr diberi hukuman mati atas tuduhan mengganggu keamanan kerajaan dan membuat pidato anti-pemerintah.

Dia adalah seorang Imam Masjid al-Awamiyya di Qatif dan telah menghabiskan masa 2 tahun di sel isolasi di penjara al-Ha’ir, Riyadh, menurut Amnesty International. [Alkhbar/ARN]

 

 

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: