Analisa

Amnesty Internasional: Catatan Buruk Arab Saudi Tentang HAM

Laporan Amnesty International Saudi Arabia :

Pemerintah sangat terbatas memberika kebebasan berekspresi, berserikat dan berkumpul, dan menindak perbedaan pendapat, menangkap dan memenjarakan kritikus, termasuk pembela hak asasi manusia. Banyak menerima pengadilan yang tidak adil di pengadilan yang gagal untuk menghormati proses hukum, termasuk pengadilan anti-terorisme khususnya yang dijatuhkan hukuman mati. Undang-undang baru yang berlaku disamakan dengan kritik terhadap pemerintah dan kegiatan damai lainnya dengan terorisme. Diskriminasi terhadap aktivis yang tidak pro kerajaan, beberapa aktivis dijatuhi hukuman mati dan menerima hukuman penjara yang panjang. Penyiksaan terhadap tahanan dimuka umum, perempuan menghadapi diskriminasi dalam hukum dan praktek, dan tidak cukup di lindungi atas kekerasan seksual dan lainnya meskipun undang-undang baru yang mengkriminalisasi kekerasan dalam rumah tangga. Pihak berwenang menahan dengan sewenang-wenang dan mengusir ribuan pekerja asing, kembali beberapa negara di mana mereka berada pada risiko pelanggaran hak asasi manusia yang serius. 

Arrahmahnews.com – Amnesty Internasional baru-baru ini mengumumkan bahwa catatan Hak Asasi Manusia Arab Saudi mengerikan.

Seperti dilaporkan jaringan televisi France 24, Amnesty Internasional telah mengeluarkan sebuah pernyataan, Selasa (5/5), yang mengecam kegagalan Arab Saudi di bidang HAM pasca 100 hari berkuasanya Raja Salman bin Abdul Aziz .

Human Rights

Lembaga HAM tersebut menyatakan penyesalan karena Riyadh tidak mengambil langkah yang diperlukan untuk memperbaiki cacatan mengerikannya di bidang Hak Asasi Manusia.

Amnesty Internasional juga mengkritik kebijakan-kebijakan Arab Saudi dan menyebutkan bahwa pasca 100 hari berkuasanya Raja Salman, peluang-peluang kemajuan di sektor HAM di Arab Saudi  tidak pernah menunjukkan kabar baik.

Philip Luther, Direktur Program Timur Tengah dan Afrika Utara di Amnesty Internasional  yang bermarkas di London, mengatakan, Arab Saudi alih-alih mengambil langkah yang bertujuan untuk memperbaiki situasi mengerikan dalam catatan HAM, namun negara ini justru melanjutkan penumpasan terhadap oposisi dan aktivis-aktivis HAM.

Pernyataan Amnesty Internasional itu dirilis bersamaan dengan kunjungan Francois Hollande, Presiden Perancis ke Arab Saudi.

Menurut rencana, cabang Amnesty Internasional di Perancis akan menggelar demonstrasi di Paris sebagai bentuk dukungan kepada Raif Badawi, seorang aktivis HAM dan blogger Arab Saudi yang divonis penjara selama 10 tahun dan hukuman cambuk 1.000 kali. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca