Sumber tersebut mengatakan bahwa Arab Saudi, Qatar dan Turki telah menyetujui untuk memasok berbagai jenis senjata moderen untuk para teroris di Suriah.
Bukti rekaman yang memperlihatkan truk milik badan intelijen Turki menyelundupkan senjata ke Suriah dalam upaya untuk membantu kelompok-kelompok Takfiri beroperasi di negara tetangga.
Video yang diposting oleh situs berita harian Turki Cumhuriyet pada hari jumat lalu menunjukkan petugas keamanan dan jaksa sedang mencari wadah logam dengan anjing pelacak.
Harian Cumhuriyet mengungkap bahwa truk itu membawa 1.000 mortir, 80.000 butir amunisi, berbagai jenis senjata ringan dan berat serta ratusan granat.
Pemerintah Turki telah membantah klaim ini sebelumnya, dan menuduh puluhan jaksa, tentara dan petugas keamanan yang terlibat dalam penggeledahan truk tersebut, telah berbohongan dengan data yang dibuat-buat.
Insiden ini memicu kontroversi besar di Turki, dan menuntut pemerintah untuk tidak terlibat atas konflik Suriah.
Pada bulan April, Angkatan Darat Suriah mengatakan bahwa mereka telah menemukan sejumlah besar senjata dan amunisi buatan Turki di provinsi Timur Laut Hasaka.
Pada bulan Mei, Kepala kelompok oposisi Suriah yang didukung barat, Khaled Khoja, mengungkapkan bahwa Arab Saudi dan Turki telah memasok peralatan militer dan berbagai senjata canggih untuk Al-Nusra.
“Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama kunjungannya ke Riyadh juga telah mendiskusikan dengan pejabat Al-Saud seputar bantuan Saudi dan Turki kepada teroris Al-Nusra” kata Khoja. [ARN]
Sebar:
