Sebanyak 3,8 persen dari laki-laki dan 0,3 persen tentara wanita, yang terkena wajib militer tahun lalu, memiliki catatan kriminal, Haaretz melaporkan pada hari Selasa.
Kejahatan yang dilakukan oleh tentara yang baru direkrut berkisar pada pelanggaran narkoba, pencurian, dan kejahatan seks, menurut laporan tersebut.
Laporan itu menyebutkan kasus seorang prajurit di pangkalan udara Hatzerim yang tidak dipecat dari tentara walaupun memiliki sejarah kriminal karena memperkosa dua tentara wanita.
Menurut laporan itu, militer juga memberikan kesempatan kepada para tentara dengan catatan kriminal untuk mengajukan permintaan rekomendasi resmi kepada presiden untuk menghapuskan catatan keriminal mereka.
Seorang pejabat militer Israel baru-baru ini melaporkan kenaikan tajam dalam kejahatan seks di kalangan prajurit militer selama beberapa tahun terakhir.
Harian Bamahane mengutip jaksa militer Israel, bahwa pada bulan April, tuduhan kejahatan seks di militer telah meningkat dua kali lipat sejak 2012.
“Ini adalah fenomena yang sangat memalukan, dan tentara tidak mengerti akibat dari semua itu” kata Kepala Jaksa militer, Udi Ben Eliezer.
Tahun lalu, jaksa mengatakan ada 37 dakwaan dikeluarkan terhadap prajurit dan perwira atas pelanggaran seks, menunjukkan kenaikan 40 persen dari tahun sebelumnya. [ARN]
