Sebenarnya bukan Badui Arab tidak bisa memahami bahwa Zionis dan imperialis berada dibalik semua kekacauan ini, tetapi mereka memang sudah menjadi budak imperialis yang sudah melepas nasionalisme ke-arab-pan nya. Sehingga tidak lagi mengenal jati dirinya.
Zionis tidak pernah memiliki i’tikad baik, bahkan kepada pion-pion mereka sekalipun. mereka hanya punya sebuah boneka Arab yang digunakan untuk menyerang dan membunuh umat Islam, selama mereka masih bermanfaat, jika tidak maka nasibnya sama seperti Saddam Hussein, Khadafi, Husni Mubarak, Syah Reza Pahlevi dan lainnya.
Tangan kotor Badui Arab dalam melayani tuannya dapat dilihat pada krisis yang sedang berlangsung di Yaman, dan kelaparan rakyat Gaza yang hidup dalam isolasi, serta konflik Suriah dan Irak.
Disaat tangan mereka berlumuran darah, Pangeran Badui (Talal) justru berbicara menjilat dan blak-blakan dengan mengatakan, “Arab menganggap Iran sebagai ancaman bukan Israel”, pernyataan itu di keluarkan dalam sebuah wawancara dengan Jeffrey Goldberg, wartawan media ekonomi “Bloomberg”.
Yang luar biasa adalah ucapan Pangeran Badui Arab itu, yang menegaskan bahwa orang-orang Arab merasa bahwa ancaman berasal dari Iran, bukan Israel. Ia menuduh Iran mendikte negara-negara Arab. Padahal yang menciptakan kekacauan di Irak, Suriah, Libya dan Lebanon serta Gaza adalah Zionis Israel.
Badui Arab tidak buta atas serangan Zionis di musim panas lalu yang membunuh lebih dari 2.200 orang Palestina, dan lebih dari sepertiganya anak-anak.
Fakta berkata bahwa sejumlah tentara Israel telah mengakui secara terbuka bahwa mereka telah terlibat dalam pembunuhan warga sipil tak berdosa di Gaza.
Wartawan Inggris Guardian sendiri telah menegaskan bahwa angkatan laut Israel sengaja menargetkan anak-anak mulai usia 13-15 dalam perang musim panas lalu.
Lalu dari mana kalian “Badui Arab” katakan Israel bukan sebuah ancaman?
Zionis bisa tidur ngorok, karena boneka “Badui Arab” peliharaan mereka, bekerja siang-malam membiayai dan mempersenjatai teroris Takfiri di Suriah, Irak, dan tempat lainnya di mana umat Islam sedang berjuang untuk membela diri.
Libya telah dihancurkan, teroris mengamuk di seluruh negeri, perang saudara tak terhindarkan.
Di Yaman, Badui Arab menggunakan pesawat dan bom-bom berbahaya (kimia) yang disediakan AS untuk membunuh warga sipil tak berdosa.
Sementara Badui Arab tak pernah membidikkan satu pelurunya sekalipun ke Zionis, atau bahkan memberinya ke Palestina untuk membela diri dari kebiadaban Zionis.
Darah Muslim mengalir deras, sedangkan Zionis tertawa keras. [ARN]
