GAZA, Arrahmahnewsnews.com – Seorang pejabat di PBB menyerukan rezim Israel untuk segera mengakhiri blokade Jalur Gaza yang telah menghambat rekonstruksi di Jalur Gaza setelah setahun serangan Israel yang menghancur ratusan rumah.
“Blokade masih tetap ada dan tidak dapat dipungkiri berefek pada Gaza,” Robert Turner, direktur operasi badan bantuan PBB UNRWA di Gaza, mengatakan kepada wartawan, Rabu (8/7/15).
Lebih dari 2.500 orang pada perang Israel di Gaza musim panas 2014 lalu tewas, termasuk lebih dari 500 anak-anak. Puluhan ribu warga juga mengungsi setelah serangan yang menghancurkan Gaza.
Pejabat PBB menyerukan pencabutan seluruh blokade yang saat dilakukan Israel, ia mengatakan pembukaan kembali sebagian dari perbatasan tidak akan meringankan penderitaan warga Gaza.
Satu tahun setelah perang, rumah dan instalasi di Gaza tetap hancur, reruntuhan bangunan, besi-besi beton masih mengotori di setiap wilayah.
Pengamat mengatakan pengepungan Israel menjadi alasan utama di balik proses rekonstruksi di Gaza terhambat. Sekitar 18.000 rumah dilaporkan hancur atau rusak parah selama perang.
Perempuan Palestina di desa Khuzaa, sebelah timur Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, memasang poster di tengah puing-puing rumah yang hancur selama musim panas 2014 perang Israel di Gaza, 7 Juli 2015. (AFP)
Sebuah laporan PBB pada bulan lalu mengecam atas kehancuran dan penderitaan manusia yang “belum pernah terjadi sebelumnya” yang ditimbulkan oleh perang Israel. Laporan ini juga menecam penggunaan “senjata berat” di Gaza, mengatakan Israel melancarkan lebih dari 6.000 serangan udara dan menembakkan 50.000 peluru artileri di kota yang dikepung itu.
Laporan mengatakan gerakan Palestina Hamas, yang mengatur Jalur Gaza, telah merencanakan peringatan kemenangan pada hari Rabu.
Banyak warga Palestina melihat penerimaan gencatan senjata pada bulan Juli 2014, menunjukan kekalahan besar Israel, meskipun derita yang ditimbulkan oleh rezim Tel Aviv di wilayah yang dihuni oleh 1,8 juta warga Palestina sangat besar.
Sementara itu, HAM Internasional menyerukan keadilan bagi 500 anak-anak Palestina yang tewas selama perang 50 hari di Jalur Gaza. Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh LSM yang berbasis di Swiss, menyebutkan bahwa rezim Zionis adalah pelaku tunggal atas pembantaian tragis anak-anak Gaza.
“Meskipun dokumen atas kejahatan militer Israel selama serangan di Gaza telah terbukti, namun belum ada keadilan atas pelanggaran serius terhadap anak-anak Palestina”, kata LSM yang berbasis di Swiss.
Laporan itu juga menyatakan bahwa 547 anak-anak Palestina tewas akibat dari serangan Israel, yang kebanyakan mereka berusia 12 tahun atau lebih muda. Dan 164 anak-anak itu tewas akibat serangan pesawat tak berawak Israel selama perang 50 hari. (ARN/MM)
