BOSTON, Arrahmahnews.com – Seorang putra mantan kapten polisi Boston, Amerika Serikat, kini sedang berada dalam tahanan FBI atas dakwaan perencanaan sebuah serangan dengan gaya ISIS.
Ciccoo adalah putra dari Veteran Kapten Polisi Boston, Robert Ciccolo, yang merupakan salah satu dari pihak yang paling responsif terhadap peristiwa Bom Boston pada tahun 2013.
Ciccolo yang juga dikenal dengan nama Ali Al-Amriki, ditahan atas dakwaan kepemilikan senjata illegal saat ia membeli empar buah senjata dari seorang agen FBI yang sedang menyamar.
Ia kemudian diselidiki dan pihak berwajib menemukan bahwa Ciccolo memiliki bahan-bahan yang potensial untuk dijadikan bom, seperti sebuah pressure cooker, jam alarm, bahan-bahan kimia dan dokumen-dokumen yang membicarakan tentang ‘jihad’.
Penyelidik percaya bahwa Ciccolo sedang merencanakan untuk meledakkan sebuah asrama mahasiswa atau mungkin sebuah kafetaria dimana disana nanti akan ada banyak mahasiswa yang bisa tewas, kemudian peristiwa itu akan disebarluaskan di internet.
FBI mengklaim bahwa Ciccolo terinspirasi untuk membuat bom pressure cooker dari peristiwa Bom Boston sebagaimana dilaporkan ABC.
Kepala koresponden intellijen Fox News, Catherine Herridge melaporkan penahanan itu terjadi pada sore hari. Ia berkata bahwa pembelaan Ciccolo nanti kemungkinan akan berisi pernyataan bahwa informan FBI telah menjebaknya dan memaksanya untuk mengaku telah merencanakan sebuah serangan.
Namun Herridge mengatakan bahwa akun soial media Ciccolo juga nanti akan digunakan oleh jaksa sebagai alat bukti, Dalam akun tersebut Ciccolo mengunggah sebuah video dirinya yang menyatakan bahwa serangan terror para ekstremis di Tunisia baru-baru ini adalah ‘mengagumkan’.
Herridege juga melaporkan bahwa setelah Ciccolo ditahan, ia menusuk kepala seorang perawat dengan sebuah pena, dan membuat kepala perawat itu berdarah. Ciccolo hingga kini masih dalam penahanan, dan dijadwalkan memulai proses persidangan pada hari ini, Selasa(14/7). (ARN/RM/Foxnewsinsider)
