arrahmahnews

AS Kembali Jatuhkan Sanksi Kepada 15 Perusahaan Besar Rusia

MOSKOW, Arrahmahnews.com – Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi tambahan pada Rusia atas krisis di Ukraina timur dan Crimea.

Kantor Pengawasan Aset Keuangan Departemen Luar Negeri AS (OFAC) pada Kamis (30/7/15) menjatuhkan sanksi ke lebih kepada 11 personal dan 15 perusahaan Rusia.

“Tindakan ini untuk mAS_Lanjutkan_Sanksi_Pada_Rusia

enguatkan tekad kami dalam menekan Rusia akibat pelanggaran hukum internasional dan memicu konflik di Ukraina timur,” bertindak direktur OFAC, John Smith, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pemerintahan Obama menuduh Moskow mendukung dan mempersenjatai pasukan pro-Rusia di timur Ukraina sejak tahun lalu. Kremlin mengatakan tuduhan itu tidak berdasar.

Pada hari Kamis, OFAC memberi sanksi ke afiliasi perusahaan minyak raksasa Rusia Rosneft, serta beberapa organisasi yang terkait dan ke salah satu bank utama negara – diantaranya Vnesheconombank.Juga, memberikan sanksi layanan kapal ke lima pelabuhan komersial yang terletak di kota-kota Sevastopol, Feodoisa, Kerch, Evpatoria dan Yalta di Crimea.

Selain itu, Departemen Keuangan AS menargetkan pengusaha Ukraina di Donetsk, Oleksandr Yanukovich, dan putra mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich, yang digulingkan oleh protes parlemen pada tahun 2014.

Di antara target lainnya adalah Romawi Rotenberg, anak pengusaha Rusia Boris Rotenberg dan anggota dewan Kontinental Hockey League Executive.

Smith mengatakan bahwa AS “akan terus bertindak untuk memastikan efektivitas sanksi, yang tidak akan dicabut kembali sampai Perjanjian Minsk sepenuhnya dilaksanakan.”

Amerika Serikat menuduh bahwa Rusia telah gagal memenuhi tuntutan yang tertera dalam perjanjian Minsk untuk menyelesaikan krisis Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian Minsk dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada bulan Februari menyusul perundingan yang dihadapan Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Amerika Serikat menerapkan sanksi pertama terhadap Rusia pada tahun 2014. Di bawah sanksi ekonomi saat ini, bank-bank Rusia tidak memenuhi syarat untuk peminjaman jangka panjang. Melarang ekspor teknologi industri minyak tertentu ke Rusia. Juga, ekspor peralatan militer tidak diperbolehkan ke Rusia dan semua penawaran militer EU-Moskow dilarang. (ARN/PTV)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca