arrahmahnews

Perseteruan Arab Saudi dan Kuwait Semakin Meruncing

KUWAIT, Arrahmahnews.com – Koran Saudi al-Hayat terkait krisis antara Arab Saudi dan Kuwait pada eksploitasi ladang minyak Khafji, menulis tidak ada jalan keluar dari krisis ini.

ARN0012004001511347_Perusahaan_Minyak_Aramco_Kembali_Diserang_Rudal_Rudal_Yaman

Al-Alam News Network melaporkan bahwa perusahan minyak “Chevron” meminta kepada seluruh karyawannya untuk segera mengambil cuti tahunan sebelum bulan September. Permintaan ini menunjukkan bahwa krisis sengketa minyak antara Kuwait dan Arab Saudi belum selesai, sehingga menyebabkan penutupan dua ladang minyak di wilayah Khafji dan Wafrah di wilayah yang telah dibagi diantara kedua negara.

Pengamat dalam koran al-Hayat mengatakan, “krisis ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu dekat, dan krisis ini akan semakin memperuncing hubungan kedua negara”.

Sementara itu Menteri Sekretaris Negara Kuwait, Mohammad al-Abdullah al-Sabah pada Rabu (5/8) menyakini bahwa “hubungan diplomatik antara kedua negara akan kembali pulih, dan perbedaan yang meruncing sebelumnya akan dapat diselesaikan lewat jalan diplomatik”.  Perusahaan minyak Kuwait baru-baru ini membentuk sebuah komite investigasi untuk menyelidiki penyebab bocornya korespondensi rahasia antara Menteri Perminyakan Kuwait Ali al-Na’imi dengan sejawatnya Ali al-‘Amiri dari Arab Saudi dan produksi minyak al-Khafji dan al-Wafrah ke pers lokal.

Sementara itu, pihak berwenang Kuwait marah atas pembaharuan kesepakatan yang dilakukan Riyadh dengan perusahaan Chevron pada tahun 2009 selama 30 tahun tanpa konsultasi dengan mereka. Menanggapi itu, mereka menolak penerbitan atau perpanjangan visa bagi staf “Chevron”.

Penghentian pengolahan di kedua ladang minyak di tengah berlimpahnya produksi mengakibatkan penurunan signifikan harga minyak. [alalam/ARN]

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: