KUWAIT, Arrahmahnews.com – Koran Saudi al-Hayat terkait krisis antara Arab Saudi dan Kuwait pada eksploitasi ladang minyak Khafji, menulis tidak ada jalan keluar dari krisis ini.
Pengamat dalam koran al-Hayat mengatakan, “krisis ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu dekat, dan krisis ini akan semakin memperuncing hubungan kedua negara”.
Sementara itu Menteri Sekretaris Negara Kuwait, Mohammad al-Abdullah al-Sabah pada Rabu (5/8) menyakini bahwa “hubungan diplomatik antara kedua negara akan kembali pulih, dan perbedaan yang meruncing sebelumnya akan dapat diselesaikan lewat jalan diplomatik”. Perusahaan minyak Kuwait baru-baru ini membentuk sebuah komite investigasi untuk menyelidiki penyebab bocornya korespondensi rahasia antara Menteri Perminyakan Kuwait Ali al-Na’imi dengan sejawatnya Ali al-‘Amiri dari Arab Saudi dan produksi minyak al-Khafji dan al-Wafrah ke pers lokal.
Sementara itu, pihak berwenang Kuwait marah atas pembaharuan kesepakatan yang dilakukan Riyadh dengan perusahaan Chevron pada tahun 2009 selama 30 tahun tanpa konsultasi dengan mereka. Menanggapi itu, mereka menolak penerbitan atau perpanjangan visa bagi staf “Chevron”.
Penghentian pengolahan di kedua ladang minyak di tengah berlimpahnya produksi mengakibatkan penurunan signifikan harga minyak. [alalam/ARN]
