NEW YORK, Arrahmahnews.com – Dewan Keamanan PBB secara bulat pada hari Jum’at(7/8) kemarin telah menyetujui sebuah panel untuk melakukan penyelidikan terhadap siapa yang bertanggung jawab atas serangan gas klorin di Suriah.
Wakil Tetap Suriah untuk PBB, Dr. Bashar al-Jaafari mengatakan bahwa pemerintah Suriah tidak bertanggung jawab atas serangan kimia, menegaskan bahwa pihaknya telah mengirim puluhan surat, dilengkapi dengan bukti-bukti, tentang penggunaan bahan kimia oleh kelompok teroris yang menyerang pasukan Suriah dan warga sipil.
Al-Jaafari menambahkan bahwa Suriah telah berkomitmen untuk tidak menggunakan senjata kimia, sesuai dengan kesepakatan Larangan Penggunaan Senjata Kimia. Suriah menyatakan pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan PBB ini membutuhkan keaslian, transparansi, non-politisasi dan kerja sama penuh dengan pemerintahannya.
Panel penyelidikan itu akan diberi akses penuh untuk menyelidik di semua lokasi di Suriah dan diperbolehkan untuk mewawancarai saksi serta mengumpulkan barang bukti, sesuai dengan resolusi yang disahkan Jumat kemarin itu.
DK PBB mengamanatkan panel tersebut untuk “mengidentifikasi semaksimal mungkin individu, badan, kelompok,atau pemerintahan, yang menyelenggarakan, mendukung atau terlibat dalam penggunaan bahan kimia sebagai senjata” di Suriah.
Sekjen PBB, Ban Ki Moon bertugas untuk membentuk tim ini dalam waktu 20 hari kedepan, bekerjasama dengan Organisasi Untuk Pelarangan Senjata Kimia, yang berbasis di Den Haag.
Panel tersebut akan menyerahkan temuan-temuan pertamanya ke dewan dalam waktu 90 hari setelah mulai bekerja, dan memiliki waktu selama satu tahun untuk melaksanakan tugasnya. (ARN/RM/AlManar)
