Amerika

Mantan Intelijen AS Sebut “ISIS” Konspirasi AS di Timur Tengah

NEW YORK, Arrahmahnews.com – Mantan direktur Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) mengatakan bahwa munculnya kelompok teroris ISIL di Suriah adalah “keputusan yang disengaja” yang dibuat oleh Washington.

ARN001200400151131237_Fatwa_Jihad_ISIS_Ancam_NKRI

Sebuah studi internal DIA yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa Washington mengetahui tindakan “negara-negara Teluk Persia, Arab Saudi dan Turki” di Suriah dapat membuat grup Takfiri seperti ISIS.

Michael Flynn, mantan kepala DIA, menggambarkan penelitian penting dan dikonfirmasi temuannya. Dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Jazeera, ia mengatakan bahwa ia telah mempelajari memo DIA pada tahun 2012 yang memprediksi dukungan Barat terhadap ISIS di Suriah, dan menambahkan itu data intelijen yang sangat jelas.

Ketika pewawancara bertanya apakah pemerintah menutup mata untuk analisisnya, Flynn mengatakan, “Saya tidak tahu mereka menutup mata atau tidak, saya pikir itu keputusan. Saya pikir itu adalah keputusan yang disengaja”.

Ketika ditanya apakah itu adalah keputusan yang disengaja untuk mendukung pemberontakan, ia menjawab, “Itu adalah keputusan yang disengaja untuk melakukan apa yang mereka lakukan.”

Dia juga mengatakan bahwa diri menentang tindakan mensponsori gerilyawan asing di Suriah, dan menegaskan bahwa alasan di balik munculnya ISIS itu adalah AS dan sekutunya yang mensponsori teroris di Suriah untuk menekan Damaskus.

Para pengamat mengatakan bahwa AS dan sekutunya membantu menciptakan dan melatih organisasi teroris untuk melampiaskan malapetaka di negara-negara Muslim.

Para militan ISIS telah menyita sejumlah besar kawasan di Suriah dan Irak. Mereka telah melakukan kejahatan keji terhadap semua masyarakat di kedua negara Arab itu.

Di tempat lain dalam sambutannya, Flynn mengakui bahwa Washington sangat menyadari kekacauan Irak dan Suriah.

Pesawat-pesawat tempur AS juga tidak melakukan serangan udara terhadap ISIS di Irak sejak awal Agustus 2014. Beberapa negara Barat yang tergabung dengan koalisi pimpinan AS juga tidak terlihat benar-benar memerangi ISIS di Irak dan Suriah.

Sejak akhir September 2014, AS dan beberapa sekutu Arabnya mengklaim telah melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah tanpa otorisasi dari Damaskus atau mandat PBB. (ARN/PTV)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: