KABUL, Arrahmahnews.com – Sebuah laporan menyatakan bahwa setidaknya 41 orang tewas dan ratusan lainnya menderita luka-luka setelah serangkaian serangan bom mengguncang ibukota Afghanistan, Kabul.
Serangan-serangan itu meliputi sebuah serangan masif dari bom truk di dekat pangkalan militer Afghanistan, sebuah bom bunuh diri di akademi Polisi Nasional, dan serangan bersenjata di sebuah pangkalan militer NATO. Ketiga serangan ini menewaskan setidaknya 41 orang dan melukai ratusan lainnya termasuk para anggota kesatuan.
Dalam serangan pertama, sebuah truk bermuatan bom dikendarai oleh seorang pelaku bunuh diri meledakkan muatannya di pusat kota Kabul, lingkungan Shah Shaheed, dekat beberapa pangkalan yang biasa digunakan oleh pasukan Afghanistan dan pasukan Internasional. Sayed Zafar Hashimi, wakil jubir Presiden Afghanistan membenarkan bahwa serangan bom bunuh diri menggunakan truk tersebut telah menewaskan 15 orang dan melukai 240 orang lainnya.
Kemudian serangan kedua, adalah serangan bom bunuh diri mematikan yang menargetkan sebuah akademi Polisi di Kabul pada hari Jum’at malam (7/8), ketika empat orang pelaku serangan bom bunuh diri berusaha memasuki Akademi dan menewaskan setidaknya 25 orang serta melukai 20 lainnya, kebanyakan korban adalah kadet.
Serangan tersebut terjadi ketika para kadet kembali dari liburan mereka. Seorang juru bicara Kementrian Dalam Negeri, Najib Danish membenarkan insiden tersebut.
“Terjadi sebuah serangan bom bunuh diri di dekat Akademi Polisi saat para siswa kembali dari liburan akhir pekan mereka. Keempat pelaku penyerangan tewas sebelum berhasil masuk kompleks akademi,” ungkap Danish dalam pernyataannya.
Serangan ketiga adalah terjadi ledakan besar di tengah malam ketika para pemberontak menargetkan kamp Integritas, pangkalan militer Amerika di lingkungan Qasaba, utara Bandara Internasional Kabul. Direktur urusan publik untuk misi tegas dukungan NATO di Afghanistan, Kolonel Brian Tribus, dalam sebuah pernyataannya mengatakan, salah satu anggotanya dan dua milisi penyerang tewas.
Pertempuran bersenjata kemudian terjadi dan terus berlangsung hingga dini hari pada hari Sabtu (8/8). Sebuah helikopter kemudian berpatroli mengelilingi pusat kota demi alasan keamanan. Serangkaian serangan mematikan itu terjadi ketika pemberontak Taliban telah berkali-kali melakukan serangan diseluruh wilayah Afghanistan menyusul peluncuran serangan musim semi mujahidin IIAtahunannya. (ARN/RM/Kuna)
