PALESTINA, Arrahmahnews.com – Dalam masa-masa musim paling panas di tahun ini, Israel telah menghentikan jalur air untuk tiga lagi desa di wilayah pendudukan Palestina, di Tepi Barat. (Baca George Habash: Godfather Pengusir Zionis)
Kepala desa Qarawat Bani Hassan, Aziz Aasi mengatakan bahwa perusahaan air Israel, Mekorot, telah mulai mengurangi kuota air untuk para penduduk desa dan mengakibatkan tekanan air menurun.
“Dengan menurunnya tekanan air, rumah-rumah yang berada di area yang agak tinggi di desa tersebut tidak bisa mendapatkan air satu tetespun,” ucapnya sebagaimana dikutip Days of Palestine.
Rifat Mari yang merupakan salah satu warga yang tidak mendapat air mengeluhkan susahnya mendapat air akibat pemotongan suplai air oleh Israel tersebut. (Baca Israel Tembaki Perahu Nelayan Warga Palestina)
“Aku memiliki tiga orang anak dan aku perlu berjalan beberapa kilometer hanya untuk memenuhi botol-botol air mereka. Kami belum mandi selama berhari-hari,” ungkapnya.
Krisis air yang serius minggu lalu, telah membuat mayoritas warga melaukan unjuk rasa diluar pompa air utama.
“Mengapa pemukiman Yahudi di dekat kami mendapatkan kuota 300 liter per orang, sementara kita hanya mendapatkan 70 liter per orang?” tanya kepala desa Biddya, Taha Suleiman. “Jika Mereka mendapatkan air sejumlah itu, maka kami harus mendapatkan jumlah yang sama.”
Sementara itu, desa-desa yang terkena krisis air untuk sementara dibantu oleh tetangga desa Palestina, yang mengirim tangki air setiap beberapa hari, tapi itu tidak cukup.
Mekorot beralasan pihaknya “menyesuaikan” jumlah pasokan air karena meningkatnya konsumsi, namun hal ini menyebabkan krisis bagi masyarakat Palestina di wilayah yang tergantung kepada pasokan air dari Israel. Krisis ini menambahkan penderitaan lebih berat untuk warga Palestina. (ARN/RM/Imemc)
