BEIJING, Arrahmahnews.com – Kantor berita Xinhua pada hari Kamis(13/8) melaporkan bahwa korban tewas dalam sebuah ledakan maut di Tianjin, China, meningkat menjadi 50 korban jiwa. Sedangkan 701 orang lainnya adalah korban luka-luka, dan lebih dari 70 orang dalam kondisi kritis.
Ledakan demi ledakan menimbulkan malapetaka besar pada negara tersebut. Ledakan tersebut mengakibatkan lebih dari 701 orang mengalami luka-luka dan 50 nyawa melayang. Presiden China mendesak dikerahkannya segala upaya untuk menyelamatkan mereka yang terluka dan meminimalisasi kerugian akibat ledakan.
PBB melalui sekjennya, Ban Ki-Moon, mengungkapkan keprihatinan terhadap meningkatnya jumlah korban yang tewas maupun terluka sebagai akibat dari ledakan mematikan di kota pelabuhan itu.
“Sekjen PBB menyampaikan bela sungkawanya kepada keluarga korban termasuk petugas pemadam kebakaran yang telah melakukan sejumlah pengorbanan,” demikian bunyi pernyataan resmi dari kantornya pada hari Kamis.
Ban mengungkapkan simpatinya ini untuk rakyat dan pemerintahan China serta memberikan penghormatan terhadap semua yang terlibat dalam memberikan pertolongan darurat ketika ledakan terjadi kemarin.
Kantor Berita pemerintah Xinhua melaporkan ledakan awal di pelabuhan peti kemas itu begitu kuat dan memicu ledakan-ledakan lain yang menyebabkan gempa-gempa kecil yang dirasakan di kawasan sekelilingnya. (ARN/RM/Xinhua)
