BERLIN, Arrahmahnews.com – Pemerintah Jerman akan menarik kembali dua baterai rudal Patriot pertahanan bersama dengan tentara (TAS) dari Turki, tegas Kementerian Pertahanan Jerman.
Juru bicara Departemen Pertahanan Jerman pada Sabtu (15/8), menyatakan statmen seperti yang dilansir oleh majalah Jerman Der Spiegel, bahwa angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, akan mengakhiri misi perlindungan perbatasan di Turki, pada saat berakhirnya mandat pada 31 Januari 2016 , kantor berita Jerman DPA melaporkan.
Pada 2012, Turki meminta bantuan kepada anggota NATO di sepanjang hamparan tanah di sekitar 100 km (60 mil) yang berbatasan dengan Suriah sebagai bagian dari “Pagar Aktif”, untuk mencegah serangan rudal balistik oleh pemerintah Suriah.
“Bersama dengan mitra NATO kami, kami telah membela orang-orang Turki terhadap serangan rudal yang mungkin datang dari Suriah…rudal Patriot kami telah berhasil melakukan misi mereka.” Kata Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan.Sistem rudal dan tentara, yang terdiri dari pasukan udara, termasuk tentara khusus dalam bidang logistik, komando, sistem kontrol, pelayanan kesehatan, dan pertahanan senjata nuklir-biologi-kimia, akan ditarik dari perbatasan Turki-Suriah.
Pada 2013, Mereka mengerahkannya ke provinsi Kahramanmaraş, Tenggara Turki, 160 kilometer (100 mil) dari pedalaman perbatasan Suriah dan saat ini masih ditempatkan di sana.
Penarikan ini bukan karena eskalasi kekerasan dan kontak senjata meningkat di wilayah itu, hingga mengancam tentara Jerman. Tetapi pemerintah Jerman menganggap misi ini sudah tidak dianggap perlu, mengingat beban yang tinggi pada personil, dan keputusan ini dibuat sebelum eskalasi meningkat terhadap Partai Kurdi (PKK) oleh militer Turki. [PressTV/AN/ARN]
