arrahmahnews

Tahanan Perempuan Palestina Mogok Makan Di Penjara Israel

PALESTINA, Arrahmahnews.com – Seorang tahanan perempuan Palestina di penjara Israel, dilaporkan bergabung dengan kakaknya dan sesama narapidana lainnya dalam mogok makan massal sebagai sikap solidaritas dengan Muhammad Allan, yang dalam keadaan koma karena kesehatannya yang buruk setelah mogok makan. (Baca Tahanan Palestina Pelaku Mogok Makan Jatuh Koma)

Shireen_Issawi

Pengacara terkemuka Shireen Issawi, yang bergabung dengan kakaknya Samir Issawi dalam protes mogok makan pada Senin (17/8). Ia ditahan oleh pasukan Israel dalam serangan Maret lalu, kata Amjad Abu Asab, yang mengepalai Komite Otoritas Palestina untuk Urusan Tahanan di al-Quds (Yerusalem). (Baca Warga Palestina Pelaku Mogok Makan Dalam Kondisi Kritis)

Pengadilan rezim Israel sejak itu terus memperpanjang penahanan ilegal Shireen tanpa pengadilan atau biaya, di bawah kebijakan yang kontroversial.

Sebelumnya, pengacara Allan menolak tawaran rezim Tel Aviv untuk pembebasanya dengan syarat, ia harus meninggalkan rumahnya dan pergi ke luar negeri. (Baca ICRC ; Aksi Mogok Makan Tahanan Palestina Beresiko Kematian)

Ia juga menyebutkan bahwa narapidana yang jatuh koma pada hari Jum’at lalu, beresiko menghadapi kematian. Mogok makan yang dijalankan selama 2 bulan itu, untuk memperotes penahanannya yang dipenjara tanpa pengadilan.

Kondisi Allan saat ini menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan dan sedang diberikan cairan dan natrium intravena.

Sementara itu, kakak Shireen yang sebelumnya dibebaskan dari sebuah penjara Israel pada bulan Desember tahun 2013 sebagai bagian dari kesepakatan yang telah disetujuinya, untuk mengakhiri mogok makan yang dijalaninya selama 266 hari.

Samir adalah salah satu naripidana yang melakukan mogok makan terpanjang tercatat dalam sejarah. Upaya protes membawanya dekat dengan kematian dan mendapat perhatian internasional. Namun, Samir kembali ditahan atas tuduhan yang sama pada Juli 2014. (ARN/PTV)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: