YAMAN, Arrahmahnews.com – Seorang anggota Dewan Komite Politik Ansarullah Yaman mengatakan krisis yang kini tengah terjadi di Timur Tengah bertujan untuk melemahkan dunia Arab dan menjaga stabilitas rezim Zionis Israel di kawasan.
Beliau melanjutkan pernyataannya, negara-negara Arab atau Islam yang tidak tegas dalam mengambil tindakan agresi (Rezim Saudi dan Koalisinya) atas Yaman dapat diartikan sebagai Negara-negara yang juga berpartisipasi dalam agresi itu. Kami tidak akan mengadakan perundingan dengan berbagai pihak yang selalu bersikap politis, karena kami tidak mau berunding dengan mereka yang bermain-main dengan Riyadh.
“Perang yang terjadi di Yaman bukanlah akibat krisis yang terjadi di dalam negeri, akan tetapi ada sesuatu yang lain yaitu krisis akhlak yang terjadi di dunia Arab” Ucap Al-Bukhaiti.
Beliau juga mengaatakan bahwa berita tentang dikuasainya kedutaan Uni Emirat Arab di Sana’a adalah murni sebagai berita Bohong. Karena “Uni Emirat Arab telah mengumumkan penutupan kedutaannya di Sanaa pada Sabtu, 14 Februari 2015,” seperti yang dilansir kantor berita WAM.
Dalam pernyataannya Al-Bukhaiti mengingatkan bahwa krisis yang terjadi di Yaman bertujuan melemahkan dunia Arab dan Menjaga Rezim Zionis Israel agar senantiasa kokoh. Musuh-musuh kami senantiasa berusaha menggagalkan perundingan damai Yaman, dan selalu gencatan senjata yang akan diberlakukan harus mengikuti aturan dan syarat mereka.
Mohammad al-Bukhaiti mengatakan, “Kami tidak memiliki masalah dengan “Abd Robbuh Mansour Hadi” dan “Khaled Bahah”, tapi yang kami permasalahkan adalah keduanya mengikutsertakan dan mengundang pihak-pihak di luar kami untuk melakukan intervensi dalam perundingan”.
Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yassin yang melarikan diri memberikan pernyataan dalam perundingan, bahwa jika mereka dan pemerintah yang kabur kembali ke Yaman maka pemerintahan yang kini mengaku sah tidak akan bermakna.
Al-Bukhaiti melanjutkan penjelasannya, kami telah memberikan berbagai hal positif dalam perundingan di Muscat, Oman. kami tidak akan menyetujui pihak yang berat sebelah dan berusaha memonopoli dalam mengambil keputusan secara politis.
Anggota dewan Syura politik Ansarullah juga mengatakan bahwa Arab Saudi menginginkan agar armada lautnya dapat memiliki jalur perlintasan khusus di sekitar Samudera Hindia dan Laut Merah melalui Hadramaut. (ARN/MNA/HR)
