arrahmahnews

Pesan Ukhuwah dan Toleransi dari Jokowi di Munas MUI IX di Surabaya

SURABAYA, Arrahmahnews.com – Presiden Joko Widodo, Selasa membuka musyawarah nasional Majelis Ulama Indonesia di Surabaya. Pembukaan Munas MUI akan berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada pukul 10.00 WIB. Presiden didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini. (Baca Munas IX MUI Pertama Kalinya di Surabaya Jawa Timur)

JOKOWI

Presiden Jokowi dalam Pembukaan Munas IX MUI di Surabaya

Kepala Negara didampingi Ibu Negara Iriana bertolak menuju Surabaya dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 08.00 WIB. Usai membuka Munas MUI, Presiden dijadwalkan berkunjung ke Sidoardjo dan kemudian Kabupaten Trenggalek.

Presiden dan rombongan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada Selasa malam. Dalam acara tersebut hadir juga pimpinan ormas Islam antara lain Ketua Umum Muhammadiyah Haidar Nashir, Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj dan pimpinan ormas Islam dan juga tokoh ulama nasional maupun daerah.Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa MUI adalah benda besar sejati bagi umat Islam yang majemuk, baik yang bergabung dalam Ormas Islam maupun yang tidak. Kemajemukan tersebut, kata Presiden, menjadi dialog sangat penting demi tegaknya umat tengahan dan Islam Ukhuwah.

“Dengan demikian MUI bisa berdiri tegak sebagai tenda besar yang menaungi Islam yang tidak ekstrim, penuh kelapangdadaan dalam semangat persaudaraan, kerukunan, gotong royong, dan kesediaan untuk mendukung masyarakat Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika,” kata Presiden Jokowi saat memberika sambutan pada Pembukaan Musyawarah Nasional IX Majelis Ulama Indonesia Tahun 2015, di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (25/8) pagi.

Presiden yang hadir di acara tersebut didampingi oleh Ibu Negara Iriana meyakinkan, kita akan menjadi umat yang siap menjalankan hidup maju, berzikir berfikir, beramal soleh dalam mewujudkan cita-cita masyarakat adil makmur mandiri berperadaban tinggi.

Untuk itu, seiring dengan semakin kompleksnya masalah berbangsa dan bernegara, Presiden Jokowi menegaskan,peran konstruktif MUI sangat diperlukan untuk membantu masyarakat, untuk berpikir optimistis melakukan kerja produktif sehingga dibangun solidaritas dalam keberagamam Indonesia.

“Kita bisa memberikan kontribusi kepada dunia,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden menegaskan, MUI tetap menjadi mitra straegis pemerintah yang mendukung program untuk pembangunan. Pemerintah pun, lanjut Presiden, selalu terbuka dan senang menerima pikiran, masukan seperti yang selama ini selalu dilakukan. Saya persilakan MUI baik diminta atau tidak mengungkapkan saran kepada pemerintah,” kata Presiden.

Sebelumnya Ketua MUI Dien Syamsudin melaporkan,Musyawarah Nasional (Munas) IX Majelis Ulama Indonesia Tahun 2015 di Surabaya ini adalah Munas pertama yang digelar di Luar Jakarta, dan dihadiri oleh 550 peserta dari seluruh Indonesia, ulama yang terdiri dari zuama, pemuka agama Islam dan aktivis pegiat Islamiyah. (ARN/MM/BerbagaiMedia)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: