CHICAGO, Arrahmahnews.com – Seorang analis politik Amerika memperingatkan bahwa “pemusnahan massal” akan terjadi begitu Korea Utara dan Selatan memulai sebuah perang nuklir. (Baca Perang Korea Selatan dan Korea Utara Dimulai)
Stephen Lendman, seorang penulis dan penyiar radio di Chicago, mengatakan bahwa kebijakan politik imperial AS yang berusaha untuk memperluas pengaruh global Washington ini telah membuat Semenanjung Korea dan wilayah lain di dunia penuh dengan konflik dan ketegangan.
“Korea, seperti halnya tempat-tempat lain di dunia, jadi seperti tinderbox (sesuatu yang mudah terbakar) karena kebijakan imperial AS,” katanya.
“Kita bisa melihat perang pecah di mana-mana akibat ambisi gila Amerika untuk menguasai dunia secara mutlak,” ungkap Lendman dalam sebuah wawancara tv pada hari Selasa (25/8). (Baca Amerika Tegaskan Bela Korea Selatan)
Lendman mengatakan bahwa perang Korea yang berlangsung dari 1950 hingga 1953, sebenarnya adalah sebuah perang yang merupakan agresi AS ke Korea Utara.
Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan permainan perang skala besar di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah semenanjung Korea yang terpisah itu.
Latihan militer tahunan, yang dikenal sebagai Ulchi Freedom Guardian, dilaksanakan mulai dari 17-28 Agustus dan melibatkan 30.000 tentara Amerika bersama dengan 50.000 tentara Korea Selatan.
Korea Utara menuduh bahwa latihan militer itu adalah langkah awal bagi perang yang telah direncanakan terhadap Pyongyang. Ketegangan meningkat antara Korea Utara dan Selatan sejak kedua negara saling tembak artileri pada hari Kamis lalu.
Semenanjung Korea telah terjebak dalam siklus ketegangan militer sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata. Tidak ada kesepakatan damai telah ditandatangani sejak saat itu, yang berarti bahwa Pyongyang dan Seoul secara teknis tetap dalam kondisi berperang. (ARN/RM/PTV)
