arrahmahnews

Pasar Saham Global Mulai Pulih Setelah China Potong Suku Bunga

BEIJING, Arrahmahnews.com – Pasar saham global  mulai pulih setelah Bank Sentral China menurunkan suku bunga utamanya guna mendukung pertumbuhan pada negara  ekonomi terbesar kedua sedunia itu.

Indeks Saham China

Sebelumnya pada hari Selasa kemarin, indeks saham utama China ditutup dengan angka terendah di hari ke empat, sebagaimana dilaporkan AFP.

Pasar Eropa berhasil memulihkan hampir semua kerugian mereka sejak hari Senin, dengan indeks meningkat setidaknya 4 persen. Saham AS juga diperkirakan akan dibuka menguat.

Pada hari Senin, yang digambarkan sebagai Black Monday oleh para pialang, saham AS anjlok lebih dari 3,5 persen, dengan rata-rata industri Dow Jones jatuh hampir 7 persen dan merupakan rekor kejatuhan  terbesar dalam empat tahun.

Langkah yang diambil oleh Bank Sentral China ini diambil  beberapa jam setelah indeks saham Shanghai ditutup 7,6 persen lebih rendah dari kerugian 8,5 persen di hari Senin, dimana hal itu menjadi  level terendahnya  sejak 15 Desember.

Menurut AFP, bank menurunkan suku bunga untuk kelima kalinya dalam sembilan bulan sebagai  upaya baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral juga menurunkan suku bunga acuan untuk pinjaman satu tahun sebesar 0,25 poin persentase menjadi 4,6 persen dan deposito satu tahun dengan margin sama hingga 1,75 persen.

Bank sentral China juga meningkatkan jumlah uang yang tersedia untuk pinjaman dengan mengurangi cadangan minimum bank yang ditetapkan untuk  bertahan pada  0,5 poin persentase.

Sementara  Nikkei Tokyo  225 sebelumnya ditutup turun 4 persen setelah jatuh 4,6 persen pada hari Senin, pasar Asia lainnya menunjukkan pemulihan sederhana dengan indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,7 persen, dan S & P Sydney ASX 200 memperoleh 2,7 persen.

Analis mengatakan sementara langkah yang dilakukan pada hari Selasa oleh bank sentral China mungkin bisa menenangkan pasar saham untuk sementara, namun negara itumasih harus menghadapi periode panjang ketidakpastian yang akan menciptakan lebih banyak volatilitas. (ARN/RM/PTV)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: