NEWYORK, Arrahmahnews.com – Dalam wawancaranya dengan jaringan televisi berita Rusia, RT-News pada hari Kamis(27/8) kemarin, seorang wartawan dan analis politik asal New York, Caleb Maupin mengungkapkan berbagai masalah yang mengancam dan menghantui para penduduk Amerika. (Baca Analis; Amerika Memiliki Kebijakan Politik Skizofrenia)
Menanggapi peristiwa penembakan dua wartawan Virginia, Maupin mengatakan bahwa masalah di Amerika Serikat ada jauh lebih banyak dari sekedar kontrol kepemilikan senjata,
“Masalah di Amerika Serikat itu jauh lebih dalam daripada sekedar masalah kepemilikan senjata, semua masyarakat terperangkap dalam ketakutan, kekerasan, ketidak percayaan antara satu dengan yang lain dan ada sangat banyak ketidak amanan,”
Menurut Maupin selama ini media Amerika selalu menggambarkan kepalsuan tentang kehidupan sosial di AS. Banyak orang di seluruh dunia dituntun untuk percaya bahwa Amerika adalah semacam surga dunia dengan jalanannya yang mulus beraspal dan semua orang hidup berkecukupan. Kejadian beberapa menit dalam siaran televisi yang menunjukkan peristiwa penembakan secara langsung pada hari Rabu kemarin seolah membuka tabir mengenai seperti apa sesungguhnya kondisi Amerika. Sebuah komunitas yang masyarakatnya terperangkap dalam ketakutan, kekerasan dan kesumpekan. (Baca Pelaku Penembakan Dua Wartawan AS, Tewas Di Rumah Sakit)
“Ini adalah masyarakat yang terperangkap dalam ketakutan, kekerasan, dimana semua orang berjalan dengan penuh kesumpekan dan ketidak percayaan satu sama lain serta banyak sekali ketidak amanan.”
Maupin mengatakan bahwa tentu saja setelah peristiwa penembakan kemarin, debat mengenai kepemilikan senjata akan muncul. Namun masalah yang dimiliki Amerika jauh lebih mendalam. Hal ini terbukti dengan banyaknya negara lain yang juga memiliki kebijakan yang sama, dimana orang-orang tertentu boleh memiliki senjata, namun hal itu tidak lantas menjadikan mereka bernafsu untuk saling membunuh satu sama lain seperti banyaknya kasus penembakan yang selalu terjadi di Amerika. (Baca Polisi Amerika Tembak Mati 400 Orang Dalam 5 Bulan Terakhir)
Disinggung mengenai pelaku pembunuhan dua wartawan yang merupakan mantan karyawan dan rekan kerja di stasiun tv yang sama, Maupin mengatakan bahwa ada banyak kasus seperti itu,dimana orang-orang yang telah kehilangan pekerjaan mereka kembali ke tempat kerjanya dan membunuh orang-orang disana. Hal ini membuka kenyataan mengenai apa yang terjadi sebenarnya dengan masyarakat AS, yang kebanyakannya hidup dalam kondisi“sekarat”. Maupin menjelaskan bahwa mereka ini hanya bisa bertahan selama mempunyai pekerjaan, dan mereka bisa bekerja jika ada seseorang ataupun perusahaan yang mau mempekerjakan mereka serta memperoleh keuntungan dari hal itu. jika tidak, akan sangat sulit untuk bertahan dengan segala beban kehidupan.
Karenanya, masyarakat Amerika senantiasa hidup dalam ketakutan menjadi seorang pengangguran, harus bergantung pada kupon makanan yang itupun tidak bisa selalu diandalkan, dan tidur di jalanan.
“Ada tekanan psikologis yang begitu besar pada semua orang,” tambah Culpin.
Walaupun media-media mengabarkan bahwa mulai ada perbaikan dari krisis pengangguran yang terjadi di AS, Culpin menyatakan bahwa pada kenyataannya tetap saja ada jutaan orang yang dilempar dari tempatnya bekerja karena dianggap sudah tidak berguna dan harus menjalani hidupnya dalam ketakutan, dan hal itu terus berulang.
“Di sini, di Manhattan, pernah ada seseorang yang pergi ke Cafe setelah mereka kehilangan pekerjaan dan dengan seenaknya menembak seseorang. Ada contoh lain di mana seseorang yang bekerja di sebuah kantor di dekat gedungEmpire State, tiba-tiba berjalan masuk dan menembak seseorang. Padahal di sini, di kota New York, kita memiliki undang-undang senjata paling sulit dari negara bagian lain dimanapun. Anda bahkan tidak bisa memiliki sebuah senapan berburu di sini tanpa adanya izin, dan izin itu sendiri hampir mustahil untuk bisa didapat,” ungkap Culpin mengindikasikan bahwa para pemilik senjata itu sebenarnya sudah memiliki izin dan dianggap layak untuk mengontrol diri dalam penggunaanya, namun masih saja pembunuhan terjadi.
Masalahnya sangat jauh lebih dalam, Culpin mengatakan yang terjadi adalah perasaan keterasingan dan kegilaan yang melanda masyarakat Amerika. Sebuah masyarakat dimana jutaan orang tidur di jalanan setiap harinya, yang mana kebanyakan dari mereka justru adalah para veteran perang. Orang-orang yang katanya telah berjuang dalam kemiliteran demi negaranya, dan setelah kembali bahkan tidak diberi tempat untuk bisa tidur. Masyarakat Amerika sungguh sangat tidak sehat, dan sama sekali bukan seperti yang dibayangkan banyak masyarakat di dunia.
“Orang-orang di seluruh dunia tidak seharusnya terinspirasi untuk mencontoh Amerika dalam hal apapun di negerinya.” Culpin menegaskan. (ARN/RM/RT)
