arrahmahnews

Juru Bicara Militer Yaman; Kami Punya Kejutan Baru Untuk Arab Saudi

YAMAN, Arrahmahnews.com – Juru bicara resmi untuk angkatan bersenjata Yaman, menegaskan bahwa sekarang kami yang akan menentukan perang, dan musuh akan mendapat reaksi balasan cepat dari pasukan Yaman. Ia juga mengingatkan Saudi bahwa “Kami memiliki kejutan-kejutan baru yang akan mencengangkan Arab Saudi”.

Juru_Bicara_Militer_Yaman

Kolonel Syaraf Luqman dalam sebuah wawancara eksklusif dengan jaringan televisi al-Alam (1/9/2015) mengatakan bahwa invansi Arab Saudi atas Yaman benar-benar mengejutkan kami, dan kami tidak pernah mengira bahwa negara tetangga akan mengkhianati kita. Mereka membabi-buta menyerang bangsa Yaman, terutama Riyadh yang menahkodai perang ini, yang disebut dengan rancangan negara-negara teluk persia (GCC). Serangan yang menyeluruh dan meluas terhadap rakyat dan infrastruktur Yaman.

Konspirasi Mansour Hadi dan Riyadh untuk Menghancurkan Sistem Rudal Yaman

Syaraf Luqman mengatakan serangan itu adalah konspirasi yang benihnya telah ada sejak tahun 2011, tujuannya adalah untuk melucuti kekuatan tentara Yaman atau mengkebiri militer Yaman. Sementara mantan Presiden Abd Robbuh Mansour Hadi telah menyepakati nota perjanjian penonaktifan rudal Yaman dengan Arab Saudi dan militan dukungannya.

Tentara Yaman Setia Terhadap Negara

Juru bicara resmi angkatan bersenjata Yaman menegaskan bahwa tentara Yaman terbentuk berdasarkan Garda Republik Yaman dan independen, serta setia terhadap tanah airnya. Ia juag mengatakan “kami hanya memiliki satu tujuan dan itu adalah melawan pera penjajah. Oleh karena itu, kami meminta kepada semua satuan militer bersatu dalam menghadapi musuh”.

Al-Qaeda adalah Boneka Arab Saudi di Yaman

Syaraf Luqman mengatakan bahwa al-Qaeda dan kelompok-kelompok militan yang beroperasi di Yaman adalah pionir-pionir intelijen Saudi di Yaman. Kelompok-kelompok militan itu bermimpi ingin mendirikan Negara Islam di Yaman.

Kolonel Luqman menambahkan bahwa tentara Yaman pada tahun 2012 dan 2013 dalam operasi pembersihan sel-sel teroris al-Qaeda dan ISIS di selatan Yaman telah mencapai kemenangan besar, dan telah sampai di ujung pembumi hangusan unsur-unsur teroris di negara itu. Namun, tiba-tiba Arab Saudi secara mengejutkan menyerang Yaman, karena mereka menyadari bahwa al-Qaeda dan ekstrimis dukungan mereka berada dalam kehancuran.

Arab Saudi adalah ISIS Besar

Syaraf Luqman dengan tegas mengatakan bahwa Arab Saudi adalah ISIS besar, karena dari negara inilah lahir benih-benih ISIS, bahkan melatih dan mempersenjatai mereka serta merekrut orang-orang dari berbagai negara untuk bergabung dengan kelompok teroris ini.

Terkait perkembangan di medan perang, ia mengatakan “Kami telah membuat kemajuan di daerah Wadi al-Dabab dan mengakhiri pemberontakan al-Mekhlafi dan gengnya, meskipun dia sekarang buron. Tapi kami tahu di mana dia dan kami punya kemampuan untuk menangkapnya.”

Sedangkan terkait perkembangan di Ma’rib, ia mengatakan meski Arab Saudi mengirim sejumlah besar senjata dan peralatan militer tapi tentara Yaman tetap memegang kendali.

Menyinggung serangan udara Arab Saudi, Luqman menekankan bahwa Arab Saudi tidak akan meraih hasil apapun dalam perang ini.

Ibukota Yaman Benteng Terakhir

Juru bicara resmi angkatan bersenjata Yaman mengatakan bahwa Sanaa adalah benteng yang tak tertembus. Dan menegaskan bahwa kota ini berada dalam kontrol para pemberani, patriotik dan suku-suku, tidak ada satupun yang dapat menembus Sanaa. Bahkan bisa dikatakan bahwa seluruh warga Sanaa, baik laiki-laki maupun perempuan adalah personil militer. Wanita-wanita Sanaa telah bersenjata dan siap bertempur. Oleh karena itu kami tidak pernah mengkhawatirkan Sanaa. Namun, dalam rangka memenuhi langkah-langkah keamanan, kami perlu mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan ibukota, dan mereka tidak akan mampu masuk ke Sanaa kecuali melalui serangan udara.

Arab Saudi tidak akan Mendapatkan Prestasi di Yaman

Syaraf Luqman mengatakan sebesar apapun yang mereka lakukan tidak akan mendapatkan prestasi dalam perang ini. Karena prestasi hanya bisa didapatkan dengan kekuatan dan sumber daya manusia, bukan peralatan militer, dan insyaallah kemenangan milik kita.

Terkait perkembangan di Aden, ia menegaskan bahwa sebelum Saudi melancarkan agresi terhadap Yaman, kami dan gerakan saudara kami di Aden telah memiliki kesepakatan. Mereka dikarenakan pengalaman sejarah, sangat sensitif atas kehadiran tentara Yaman di Aden. Kami berada di ambang penandatanganan kesepakatan terkait pemberian perlindungan terhadap mereka. Namun dengan datangnya invansi Saudi, tidak ada lagi kesempatan bagi kami kecuali kami bangkit membela Aden.

Sejumlah Pasukan Masih Ditempatkan di Aden

Luqman mengatakan sewaktu kami mencapai kesepakatan dengan suku-suku yang ada di Aden, kami melihat solusi yang lebih baik untuk mengurangi kerusakan dan kehancuran Aden dari perang. Oleh karena itu, kami mengerahkan seluruh kekuatan untuk menghadapi musuh. Dan tanpa disadari kami telah menarik pasukan dari kota, namun tidak semua pasukan, masih ada sejumlah pasukan yang kami tempatkan untuk memantau kondisi dan keadaan di sana, sambil menunggu waktu yang tepat untuk melakukan serangan kejutan dan sporadis terhadap tentara UEA, al-Qaeda dan milisi pro Hadi.

Kolonel Luqman mengatakan saat ini kami masih menggunakan metode pertahanan tradisional, tapi pada tahap berikutnya, strategi pertempuran jangka panjang dan tidak pernah terduga oleh musuh. Tentu pelaksanaan strategi ini membutuhkan taktik dan strategi baru.

Menduduki Daerah Selatan Arab Saudi

Kolonel Syaraf Luqman mengatakan bahwa setiap kali kami memotong ekor para penjajah, dan sel-sel teroris yang berhubungan dengan mereka seperti al-Qaeda dan ISIS, maka akan muncul ekor-ekor yang lain. Dengan demikian komandan militer menyimpulkan bahwa memotong ekor-ekor tidak berguna, yang harus kami lakukan adalah memotong kepalanya. Itulah sebabnya pada saat ini, kami menguasai dan mengontrol area besar di selatan Saudi. Pada dasarnya kawasan itu sebelumnya adalah bagian dari Yaman, namun kemudia Arab Saudi menganeksasi wilayah tersebut setelah menjajahnya. Dan apa yang kita lakukan saat ini adalah merebut kembali tanah kami yang dijajah Arab Saudi.

Ia juga menegaskan bahwa rakyat Yaman tidak punya permusuhan dengan rakyat Arab Saudi. Dan perang ini adalah akhir dari petualangan panjang kerajaan Arab Saudi di kawasan.

Rudal-Rudal Terbaru Kami Kejutan Bagi Arab Saudi

Terkait kesiapan angkatan bersenjata Yaman, Kolonel Luqman mengatakan bahwa Saat ini tentara Yaman berada di wilayah Arab Saudi, namun mereka tidak mampu menghadapi kami. Mereka mengklaim telah menghancurkan kekuatan kami, tapi tiba-tiba kami menyerang mereka dengan rudal Scud. Kemudian kami katakan kepada mereka bahwa kita punya kejutan mematikan untuk mereka setiap saat.

Tank_Saudi_HancurKemudian kami tunjukkan kehebatan rudal terbaru “Tashka”, yang tidak pernah mereka ketahui, dan setelah itu, kami tunjukkan rudal kornet. Rudal kornet telah berhasil menghancurkan tank-tank Amerika, dan kami akan terus menunjukkan kejutan-kejutan baru kepada musuh.

Dia menambahkan bahwa kami telah melakukan berbagai inovasi serangan, dan sekarang situasi berada dalam kendali kami, sedang Saudi hanya bereaksi pasif. Sementara agresi yang memulai adalah mereka, dan kami hanya menunjukkan bertahan di awal-awal peperangan.

Kolonel Luqman mengatakan kepada orang-orang Yaman, “kami adalah tentara yang cinta tanah air, dan sepenuhnya propesional, bahkan jika seluruh dunia menginvasi Yaman, kami mampu mengatasi mereka. Saat ini kami menghadapi 15 negara, sementara kekuatan yang kami miliki untuk menghadapi lebih dari 15 negara. Kami bukan negara yang asing dengan perang, kami ahli dala perang, dan tidak ada satupun yang percaya akan berhadap-hadapan dengan kami dalam perang.

Syaraf Luqman pada akhir wawancara mengatakan bahwa kami berperang dengan adab dan moral, menghindari serangan terhadap warga sipil. Sementara mereka membom anak-anak, wanita dan infrastruktur kami. Tapi kami tidak melakukan apa yang mereka lakukan, meskipun sebelumnya kami menegaskan akan membalas dengan balasan yang serupa. Namun, serangan balasan kami tetap dalam lingkup moral, karena tradisi dan nilai-nilai agama kami mengajarkan demikian.

Selama ini kami hanya menyerang tentara Saudi, pos-pos militer, pangkalan militer, pembangkit listrik dan target lainnya yang sah secara hukum internasional. Dan jika mereka tidak menghentikan agresi ini, maka kami akan melancarkan serangan yang lebih besar lagi.(ARN/MM/ALM)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: