MOSKOW, Arrahmahnews.com – Presiden Rusia,Vladimir Putin, mengatakan bahwa perang melawan terorisme harus menjadi upaya internasional yang terkoordinasi, dan Rusia kini sedang mengambil langkah-langkah untuk membentuk koalisi tersebut. Dia menambahkan bahwa di Suriah, hal itu harus berjalan seiring sejalan dengan proses politik internal. (Baca Eropa Diserbu Pengungsi Suriah, Dimana Negara Arab dan Para Muftinya)
“Tentu saja, kita tahu bahwa ada beberapa pendekatan yang berbeda untuk Suriah. Bagaimanapun juga, orang-orang itu melarikan diri bukan karena pemerintahan Bashar Assad, namun karena ISIS, yang telah menguasai wilayah yang cukup luas di Irak dan Suriah, dan melakukan berbagai kekejaman di sana. Hal itulah yang membuat orang-orang itu melarikan diri,” ungkap Vladimir Putin di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok sebagaimana dikutip RIA Novosti pada Jum’at (4/9) kemarin. (Baca Eropa Diserbu Pengungsi Suriah, Dimana Negara Arab dan Para Muftinya)
“Mereka (ISIS) telah membunuh ratusan ribu orang, membakar mereka hidup-hidup atau menenggelamkannya, menyembelihi mereka. Bagaimana orang bisa hidup disana? Tentu saja mereka melarikan diri,” tambah Putin.
Ia menekankan bahwa penting untuk memerangi terorisme dalam segala bentuknya, dan mengatakan,”Kami sangat ingin untuk menciptakan semacam koalisi Internasional untuk memerangi terorisme dan ekstremisme,”
Presiden Rusia itu juga mengungkapkan bahwa secara pribadi ia pernah mendiskusikan mengenai pembentukan koalisi anti-ISIS ini dengan pemimpin-pemimpin berbagai negara termasuk AS, Turki, Arab Saudi, Yordania, Mesir dan beberapa negara lain.
“Perang terhadap teror di Suriah harus dilengkapi dengan proses internal politik,” ungkap Putin menekankan bahwa Presiden Assad telah siap untuk melakukan langkah-langkah tertentu untuk tujuan ini. (Baca Utusan Turki Disemprot Putin, Pergi Ke Neraka Bersama ISIS)
“Kami sadar bahwa perubahan politik diperlukan dan kami juga membicarakan hal ini dengan rekan kami di Suriah,” ungkap Putin kepada para wartawan, ia menambahkan bahwa “kesepahaman umum” terhadap isu ini telah dijabarkan.
“Presiden Suriah, bagaimanapun juga setuju dengan hal ini. Dan Assad siap untuk melakukan pemilihan parlemen lebih awal, membangun komunikasi dengan oposisi dan melibatkan mereka dalam pemerintahan,” ungkap Putin menambahkan bahwa inilah persoalan internal Suriah yang dimaksud.
“Kami tidak akan memaksakan apapun, namun kami siap untuk berkontribusi dalam dialog internal di Suriah,” Presiden Rusia itu menekankan.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai apakah Rusia telah siap untuk terlibat dalam operasi militer untuk memerangi ISIS, presiden itu mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk membicarakan partisipasi Moskow mengenai hal itu.
“Kita sudah melihat apa yang terjadi saat ini, Angkatan Udara AS melakukan berbagai serangan, kenyataannya efisiensi serangan-serangan itu sangat lemah. Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kami siap untuk melakukan hal yang sama. Tapi kami siap untuk menyediakan dukungan yang cukup kuat terkait peralatan, pelatihan prajurit militer dan persenjataan untuk Suriah,” ujar Putin. Ia mengingatkan bahwa Moskow dan Damaskus memiliki kontrak militer pasti dan kini sedang dipenuhi. “Kami mempertimbangkan berbagai opsi, namun sejauh ini apa yang anda bicarakan tidak ada dalam agenda kami,” tambahnya. Semenjak Maret 2011, lebih dari 220.000 orang telah tewas dalam konflik Suriah.(ARN/RM/RT)
