YAMAN, Arrahmahnews.com – Departemen Pendidikan Yaman mengutuk serangan udara koalisi pimpinan Saudi, yang menarget sebuah sekolah saat ujian sedang berlangsung di ibukota Sana’a. (Baca Reporter TV al-Masirah Ungkap Kejahatan Saudi di Yaman; Video)
Kantor Direktur pendidikan di ibukota Sana’a, mengatakan kepada surat kabar “al-Muntasif”, siswa-siswa berhamburan keluar gedung saat ujian sedang berlangsung, setelah serangan bom yang dilakukan pasukan koalisi menghantam bangunan dekat sekolah.
Sumber itu, juga mengatakan 4 roket menghantam bangunan dekat sebuah sekolah. Belum ada laporan tentang kemungkinan korban dalam serangan itu. (Baca Lagi, Jet Tempur Saudi Membom Milisi Bersenjata Dukungannya Sendiri)
Sementara itu, Organisasi hak asasi manusia mengutuk serangan udara baru-baru ini yang menarget gedung-gedung sekolah, yang membuat kepanikan dan ketakutan di kalangan siswa. Organisasi itu juga mengecam lembaga-lembaga internasional seperti PBB yang diam atas kejahatan dan pelanggaran Saudi.
Sementara itu, Arab Saudi dan pasukan koalisi, termasuk UEA yang kehilangan 45 prajuritnya setelah serangan rudal Toska, telah mengintensifkan berbagai serangan udara ke perumahan penduduk di ibukota Sana’a dan kota-kota lainnya.
Jet tempur Saudi membombardir wilayah pemukiman al-Nazeh, menewaskan sejumlah orang dan melukai lainnya. Di tempat lain, serangan Saudi menargetkan rumah sakit bersalin hingga memaksa staf rumah sakit mengevakuasi beberapa wanita dan bayinya yang baru lahir ke tempat perawatan lain.
Sebuah depot amunisi Yaman, yang terletak di wilayah Jabal Naqim di bagian timur ibukota, kedutaan Arab Saudi dan UEA di Sana’a, serta pangkalan udara Hafa juga menjadi target jet tempur Saudi dan koalisi.
Jet tempur Saudi juga meluncurkan 18 serangan udara di provinsi Sa’ada, membunuh seorang warga sipil dan melukai lima orang lainnya di distrik Haydan.
Jet tempur Saudi juga melakukan tiga serangan udara di daerah al-Mazraq, provinsi Hajjah, dua serangan di distrik Mukhadrah dan Hilan.
Pada tanggal 26 Maret, Arab Saudi memulai agresi terhadap Yaman – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kekuasaan ke Yaman mantan presiden buronan, Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, sekutu setia Riyadh.
Konflik sejauh ini telah menewaskan sekitar 4.500 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka, kata PBB. Sumber lokal Yaman, bagaimanapun, mengatakan angka kematian jauh lebih tinggi. (ARN/AlMayadeen/MM)
