arrahmahnews

Jokowi Presiden Yang Cerdas Sudah Kembali

JAKARTA, Arrahmahnews.com – Ada tulisan yang menarik dalam salah satu akun Facebook, menguak tentang kecerdasan Jokowi dan cara Jokowi keluar dari permasalahan pelik, redaktur Arrahmahnews.com mengangkat artikel dari Kang Maman Imanulhaq yang telah diunggah di akunnya, mari kita simak kelakar kang Maman.

Hal ini sangat terlihat dari keputusan-keputusan yang diambil akhir-akhir ini. Terlihat nyata pijakan Jokowi di istana sudah mulai kuat, sehingga dia berani mengambil keputusan dengan pikiran dingin seperti Jokowi aslinya. (Baca Senjata Ampuh Jokowi Sang Presiden)

Maman Imanulhaq

Keputusan apa saja? Pertama, Reshuffle – masuknya Rizal Ramli, Masuknya RR (Rizal Ramli) jelas mengundang kontroversi dari pihak internal maupun eksternal, terbukti dari menteri Rini dan JK yang langsung meradang kena senggol perkataan RR, dan akan masih banyak pihak lain lagi kedepan. Ini tindakan nekad memasukkan orang yang selama ini kritis ke pemerintahan, tetapi Jokowi tahu dengan jelas komitmen RR, dan memang dibutuhkan orang-orang sejenis RR, Ahok, dkk untuk menjadi bad guy-nya presiden yang kalem, hehe. Dengan keseimbangan baru dan adanya “satpam” dan “loudspeaker” sekelas RR, maka kabinet akan aman terkendali dari tarik menarik kepentingan. (Baca Perang Cerdas Ala Jokowi)

Kedua, Reshuffle – Luhut jadi menkopulhukam, Motong kursi nasdem tidaklah mudah tanpa alasan yang kuat, dan ternyata berhasil. Pak Luhut sekarang tancap gas di menkopulhukam, pasang badan sana sini, kok jadi seperti “tukang pukul” nya Jokowi ya? hehe.. lumayanlah nambah stok “bad guy”.

Ketiga, Pembatalan Pembangunan Gedung DPR, Semua mendesak, sudah dihitung sana sini, sudah bermimpi-mimpi dan sudah koar-koar DPR-nya, jadwal dan bahkan batu prasasti sama penanya sudah siap, ternyata setelah masuk ruangan untuk tandatangan, Presiden keluar dengan enteng bilang… “ntar yah anak-anak…” hahaha…

Keempat, Teten jadi Kepala KSP, nah ini permainan catur yang gemilang, semua orang mendesak dan menyodorkan nama karena posisi KSP yang bahkan melebihi wapres, dan akhirnya di detik-detik terakhir, nama berubah jadi aktivis anti korupsi, teman dan loyalisnya Jokowi… wow orang tepat di posisi tepat.

Kelima, PAN masuk pemerintah, setelah lama pacaran, akhirnya jadian juga nih. Meski masih malu-malu di konferensi pers dan sungkan memutus pacar lama (entah karena habis dilempar hape atau apa, hahaha), tapi sebuah fakta bahwa akhirnya PAN memilih Jokowi. Amien Rais mengatakan ini rangkulan maut, Zul mengatakan unconditional love, wah benar-benar cinta sejati, perpaduan maut dan cinta, satu hal yang pasti, PAN dan AR itu pintar dan penuh perhitungan, jadi bisa sampai bisa memutuskan lompat ke Jokowi artinya satu saja, mereka melihat Jokowi kuat dan tidak bisa digoyah, daripada main presiden-presidenan dan puasa 10 tahun, lebih baik sekarang saja ambil posisi. Better late than never.

Keenam, Buwas pindah BNN, apapun latar belakang politiknya, tetap ini keputusan yang tepat. Meski pembela Buwas ngoceh sana sini, pertanyaannya simple kok, emang dia dulu jadi kabareskim tanpa permainan politik? Kenapa Buwas getol banget membidik BUMN? yang kebetulan dikepalai Rini? Ngapain PDIP kebakaran jenggot Buwas dicopot? Lagian kasus Lino itu sudah sejak 2011 dan sifatnya kebijakan serta nilainya kecil. Kalau ingin membidik itu cari kasus besar bos ! Jangan cari kasus yang pelakunya terkenal doank. Itu namanya bermain api dan terbakar sendiri. Ini semua dari awal sudah kuat permainan politiknya. Presiden terjepit di antara 2 kubu, tapi akhirnya berani menetapkan keputusan dengan kepala dingin. BUMN harus diselamatkan bung, yang bener aja kalo ratusan CEO BUMN unjuk rasa, bisa mandeg indonesia. Posisi BNN pun cukup strategis dan sesuai nawacita Jokowi yang ingin memberantas narkoba di Indonesia, karakter Buwas yang buas dan seperti koboy sangat pas disini, aaah membayangkan Buwas di jalan-jalan sambil tembak-tembakan dengan bandar narkoba, asyiiiikkk seruuu… ga perlu ke bioskop lagi deh.

Ketujuh, Kereta cepat Jepang vs China, nah ini nih yang paling keren. Dua kubu sudah siap duel mati-matian, lobby sana sini, beking sana sini, semua senjata dikeluarkan, saat pertandingan tiba…. eaalah wasitnya bilang 3kata doank, “ga jadi deh”.

Ini kemenangan telak Jokowi yang menunjukkan kepiawaian beliau untuk selalu dapat keluar di situasi terjepit. Kedua kubu pasti dibekingin berbagai kelompok konglomerat dan politik, yang pengen dapat proyek dengan subsidi atau jaminan pemerintah. Jokowi mah cuek bebek aja, pokoknya menyentuh APBN, jawabannya no siapapun bekingnya.

Dan yang bikin makin keren adalah ucapan tegas Jonan, “Jika kereta cepat ingin dilanjutkan, monggo Bu Rini bisnis sendiri aja” wkwkwkwk, ketawa guling-guling beneran deh… mafia mafia proyek pasti pingsan semua kena presiden dan menteri yang unik seperti ini..

7 contoh kasus di atas adalah sinyal positif, sinyal positif bahwa Jokowi makin mandiri membuat keputusan, dan otaknya juga masih cukup waras untuk berpikir dingin apa hal baik yang harus diputuskan. Bagi para ekonom dan pengusaha yang belum biasa dengan gaya Jokowi, mereka akan panik dan bingung, kok ekonomi jatuh Presiden masih cengengesan aja nih? Tenang saja bos, itulah gaya Jokowi… dia tidak akan grusa grusu, lari pontang panting dan jerit-jerit sana sini panik, tipenya diam tapi menghanyutkan, sabar menunggu buruan/target dan kesempatan mendekat… dan dor… tepat sasaran.

Analisa yang menarik sekali tentang Jokowi dapat menyelesaikan masalah tanpa bermasalah, salut buat presiden yang amat di benci oleh orang-orang anti kemakmuran dan anti pemerintahan. (ARN/Akun FB Kang Maman Imanulhaq)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca