arrahmahnews

Media Barat ‘CNN’ Berbohong, Tuding Rusia Penyebab Krisis Pengungsi

MOSKOW, Arrahmahnews.com – Media Barat terus menerus menuding Rusia, menyalahkan Moskow dengan tuduhan telah memicu krisis pengungsi. Dan kali ini, CNN telah berusaha untuk memutar balikkan fakta, dengan membuat laporan palsu yang  menuduh Rusia telah menimbulkan krisis pengungsi di Eropa.

Kantor Berita CNN

Wow! Poin untuk anda, CNN! Atas usaha anda dalam menciptakan cerita James Bond. Sebagaimana  semua media Amerika yang terhormat itu tahu, tentu saja tak lengkap cerita tanpa adanya  tokoh jahat Rusia di sana. Sayangnya, semua ini sudah kelewatan dan sangat konyol. (Baca Rusia Beri Bantuan Senjata Suriah Untuk Perangi Terorisme)

“Sebuah kendaraan lapis baja buatan Rusia terlihat bergerak di Suriah,” demikian laporan CNN. Wow! Apa maksud CNN! Sebuah negara biasa menjual senjata ke negara lain sepanjang waktu. Suriah, sebagaimana banyak negara lainnya, membeli senjata dari Rusia. Itu bukan rahasia!

Jadi, nanti kalau satelit AS menemukan pemberontak Kongo sedang memegang senapan AK buatan Rusia, sebaiknya mereka terus mengawasi dan memperhatikan di sekitar semak-semak, siapa tahu ada tentara Rusia di sana, sedang berjongkok dan bersiap untuk menyerang.

“Satelit AS telah mengamati setidaknya ada tiga pesawat Antonov Rusia, tengah membongkar perlengkapan bangunan dan peralatan kontrol lalu lintas udara, dan pesawat Rusia lain membawa personel,” lanjut CNN. Aha! Sepertinya pasukan Rusia memang di Suriah, iya kan, CNN? (Baca Eropa Diserbu Pengungsi Suriah, Dimana Negara Arab dan Para Muftinya)

Salah! Ternyata Rusia dan Suriah memiliki hubungan yang sudah berjalan lama. Rusia dari dahulu selalu memasok peralatan untuk pemerintah Suriah dan terus melakukannya hingga kini di saat  perjuangan mereka melawan terorisme. Ini tidak pernah menjadi rahasia. Hal ini mirip dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang menyediakan senjata dan peralatan untuk sekutu mereka di seluruh dunia. (Baca Rusia Serahkan Jet Supersonik MiG-31 Kepada Suriah)

Kenyataannya, tidak ada yang baru. Mengapa  media-media itu tidak  panik dengan kontrak senjata  Amerika Serikat dengan Israel yang berjumlah hingga 1,9 triliun dolar hanya untuk musim panas tahun ini saja??? Tidak panik dengan pengiriman senjata ke negara-negara Teluk Persia? atau mengenai  Washington yang telah terang-terangan mempersenjatai apa yang mereka sebut sebagai pemberontak “moderat” Suriah, ataupun mengenai tentang  banyaknya dari mereka  bergabung dengan  ISIS??  Tapi tentu saja, media Barat telah melakukan “Cherry picking”  demi  memberi label pada Rusia sebagai “Makhluk jahat.”

Cherry picking adalah sebuah kesalahan logika dimana seseorang membangun argumen hanya berdasar atas pendapat atau data yang menyokong apa yang diklaimnya saja, tanpa mempertimbangkan keseluruhan data yang sebenarnya dan sebagiannya membantah klaimnya tersebut. (Baca Aylan dan Galip Kurdi, Bongkar Krisis Pengungsi Yang Tak Sanggup Ditutupi Media Barat)

Baratlah yang telah menyebabkan konflik di Suriah dengan mempersenjatai berbagai macam kelompok milisi di Suriah, menghasut mereka untuk melawan pemerintahan terpilih yang sah, yaitu pemerintahan Bashar Assad. Sekali lagi, tampaknya pemerintah AS berusaha menyelamatkan Suriah dari orang Suriah, seperti “keberhasilannya” menyelamatkan Irak dari orang-orang Irak, serta Vietnam dari orang Vietnam. (Baca Bukti Amerika Suplai Senjata dan Uang Kepada Teroris Di Suriah)

Dan kini, ketika aksi Washington menjadi bumerang dan menyebabkan perang saudara dalam skala besar di Suriah, dan menyebabkan ekspansi ISIS, pemerintah Amerika berusaha menyalahkan Rusia. Ya, kartu tua yang bagus, “Salahkan Rusia”, yang selalu tersembunyi dibalik lengan politisi AS, kini digunakan lagi. (Baca Arab Saudi Persenjatai Teroris di Suriah dengan Senjata Canggih Buatan Israel)

Sementara itu, Rusia justru selalu ingin mengakhiri konflik Suriah. Moskow mendukung pemerintahan sah di Suriah  dan memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak mempersenjatai para  pemberontak Suriah, betapapun “moderatnya” mereka di mata pemerintah AS. (Baca Israel, Saudi, Turki, Yordania Kompak Bantu Suplai Senjata Teroris Suriah)

Selama masa kepresidenan Bashar Assad, sebelum dimulainya konflik Suriah dengan hasutan Barat, tidak ada pengungsi di Suriah.

Sedikit catatan untuk CNN: Suriah tidak pernah mengalami setengah dari penduduknya menjadi pengungsi sebelum pecahnya perang Suriah yang terjadi akibat adanya intervensi Barat. Mainstream media AS tampaknya tidak paham fakta sederhana ini, atau mungkin, memang tidak mau mengakui hal itu. (ARN/RM/Sputnik)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: