SURIAH, Arrahmahnews.com – Seorang analis Suriah menegaskan bahwa Arab Saudi dan Qatar yang masih terus memberi dukungan keuangan dan logistik kepada para teroris tidak dapat memainkan peran dalam rencana politik Rusia di Suriah. (Baca Dokumen Rahasia Ungkap Taktik Saudi Gulingkan Bashar Assad Suriah)
Rencana baru Rusia untuk menyelesaikan krisis di Suriah adalah kesempatan terakhir untuk mencari solusi politik di Suriah. Sedangkan Arab Saudi dan Qatar yang masih membantu para teroris tidak memiliki tempat dalam rencana ini, Qassem Hadraj mengatakan kepada FNA di hari Rabu. (Baca Bashar Assad: Ideologi Ekstrim Ancaman bagi Eksistensi Bangsa Arab)
Dia mengatakan bahwa prasyarat Moskow untuk pasukan oposisi, termasuk penekanan perlunya posisi bersatu dan pengakuan legitimasi Presiden Bashar al-Assad atas kehadiran mereka di konferensi untuk menemukan solusi krisis di Suriah.
Hadraj juga menyatakan kegembiraannya bahwa Rusia telah memainkan peran penting dalam memerangi terorisme di Suriah dan melengkapi tentara Suriah dengan senjata modern.
Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Moskow memberikan bantuan kepada pemerintah Bashar al-Assad, termasuk pengiriman senjata dan pelatihan militer.
Juga Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Michael Bogdanov menegaskan kehadiran para ahli militer Rusia di Suriah untuk melatih tentara Suriah bagaimana menggunakan teknologi militer baru sesuai dengan kontrak bersama dalam domain kerja sama militer.
“Kontrak militer kami dengan Suriah terus dilaksanakan dan berbagai jenis peralatan militer telah diekspor ke Damaskus…jadi butuh pelatihan penggunaan teknologi baru, dan angkatan bersenjata Suriah juga membutuhkan bantuan dan pelatihan,” kata Bogdanov. (ARN/FNA/MM)
