arrahmahnews

Lavrov ; Rusia Cegah Skenario Libya di Suriah

Arrahmahnews.com, MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow akan terus membantu Damaskus dalam menggagalkan pengulangan skenario Libya di Suriah.

Menlu Rusia Sergei Lavrov

Dalam briefing hari Kamis dengan wartawan di Moskow, Lavrov mengatakan bahwa bantuan militer Rusia untuk pemerintah Suriah dimaksudkan untuk menghindari perubahan rezim di Suriah, seperti yang dilakukan kekuatan barat di Libya. (Baca Tidak Ada Tempat Bagi Arab Saudi dan Qatar di Suriah)

“Kami membantu dan kami terus akan membantu pemerintah Suriah, serta membekali tentara Suriah dengan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mencegah [pengulangan] skenario Libya dan peristiwa lainnya yang terjadi di daerah itu karena beberapa mitra Barat kami kerasukan ide menghapus rezim yang tidak diinginkan, “kata Lavrov. (Baca Menlu Rusia: Klaim Barat Tak Bisa Gugurkan Pemerintahan Sah Bashar Assad)

Ia membantah spekulasi bahwa Rusia terlibat dalam penumpukan militer di Suriah seperti yang dituduhkan oleh Amerika Serikat dan NATO. Lavrov mengatakan, bagaimanapun, Rusia akan terus mengirim peralatan militer ke pemerintah Suriah dan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan oleh rakyat Suriah.

“Ada personel militer Rusia di Suriah; mereka telah ada selama beberapa tahun. Kehadiran mereka terkait dengan pengiriman senjata untuk tentara Suriah yang sedang memerangi terorisme dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya yang didukung oleh kekuatan negara-negara Arab dan Barat”, Lavrov. (Baca Rusia Beri Bantuan Senjata Suriah Untuk Perangi Terorisme)

Komentar itu muncul dengan latar belakang klaim Barat bahwa Rusia mengerahkan pasukan dan personil militer di Suriah. Moskow mengatakan tidak pernah membuat kerjasama militer dengan Suriah. Ia mengatakan “spesialis militer” secara terbuka yang dikirim ke negara Arab, di mana pemerintah terlibat dalam pertempuran berat dengan teroris Takfiri yang didukung asing. (Baca Propaganda Media Barat, Rusia Tak Pernah Kirim Pasukan Ke Suriah)

Rusia telah menjadi salah satu pendukung utama pemerintah Suriah sejak militansi bersenjata pecah di sana selama empat tahun yang lalu. AS, bagaimanapun, telah secara aktif mencari penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan mendukung militan yang beroperasi di negara itu. Moskow dan Washington juga telah berselisih atas konflik bersenjata di Ukraina, di mana mereka mendukung sisi berlawanan dari pertempuran berdarah di timur negara itu. (ARN/MM/PTV)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: