Analisa

Siapa Yang Perintahkan Jenderal Saudi Puji Netanyahu?

Arrahmahnews.com, RIYADH – Abdel Bari Atwan, seorang analis terkemuka Arab dalam surat kabar Raialyoum terkait pujian Jenderal Anwar Majed Ishqi terhadap PM Israel Netanyahu, mengatakan diamnya kerajaan Saudi atas prilaku ini menunjukkan persetujuan dan dukungan Riyadh. (Baca Badui Najd Membunuh Muslim, Tapi Mencium Zionis)

Atwan dalam editorialnya di surat kabar Raialyoum terkait hubungan Jenderal Anwar Ishqi dengan Zionis menulis, Jenderal Anwar Ishqi mewakili siapa memuji-muji Netanyahu? Siapa yang memberi dia lampu hijau untuk mengatakan demikian? Apakah dia punya keberanian melakukan itu tanpa ada yang menyuruh? Apakah diamnya para pejabat kerajaan Saudi atas hubungan Ishqi dengan Zionis menunjukkan restu Riyadh atas tindakan ini? Kenapa peristiwa ini terjadi saat atmosfir Timur Tengah memanas?

Abdel Bari mengatakan kami menyakini Jenderal Anwar Ishqi mengatakan itu dengan restu dan lampu hijau dari pejabat dan pemerintah Arab Saudi yang mengadakan pertemuan dengan para pejabat Israel, dan memuji PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai negarawan, kuat, pemberani dan realistis, kita butuh orang sepertinya. Ini masalah yang sangat sensitif. Karena itu, kami mengira ini bukan kebetulan, atau pun keceplosan dan bukan pula bisa-bisanya sang Jenderal. Semua kemungkinan ini mustahil terjadi, kuncinya ada ditangan Raja Salman dan orang-orang penting di sekitar kerajaan. (Baca Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”)

Analis terkenal Arab mengatakan kehadiran Jenderal Anwar Majed Ishqi di salah satu stasiun televisi rezim Zionis dan pujiannya terhadap Benjamin Netanyahu dalam wawancara itu, menegaskan kembali musuh bersama mereka “Iran” dan keterlibatan dua negara ini dalam gejolak dan kekacauan di dunia Arab dan negara-negara Timur Tengah.

Menurut Abdel Bari Atwan, jika wawancara tersebut pertama kalinya, mungkin bisa kita katakan ini suatu kesalahan atau keceplosan, dan kita akan saksikan permintaan maaf jenderal itu, dan pemerintah Arab Saudi secara umum. Tapi sayangnya, wawancara ini bukan pertama kalinya terjadi, dan pertemuannya dengan Dori Gold, Direktur Kementerian Luar Negeri Israel dan penasihat senior PM Benjamin Netanyahu juga bukan pertama kalinya. Jabatan tangan dan foto bersamanya dengan tersenyum telah banyak beredar dalam media sebelumnya. Kita bisa menyimpulkan bahwa Jenderal Ishqi utusan resmi Riyadh untuk memperkuat hubungan dengan rezim Tel Aviv.

Atwan menambahkan kita tahu Arab Saudi dan Israel memiliki musuh yang sama, yakni Iran. Keduanya juga menentang keras kesepakatan perundingan nuklir Iran dengan P5+1. Beberapa media Arab maupun Zionis juga telah memberitakan koalisi rahasia kedua negara ini dalam menghadapi Iran. Tapi mungkin saja hubungan ini akan membuat Saudi tergelincir, membuat stabilitas dan persatuan nasional Arab Saudi terganggu. Karena kita tidak bisa mengatakan semua sikap pemuda Saudi terhadap rezim Zionis Israel yang terus menerus melakukan kejahatan terhadap bangsa Palestina, dan berulang kali melakukan genosida, semua satu moto membenci Zionis. Sementara pejabat tinggi sekelas Jenderal Anwar Majed Ishqi saja, yang dekat dengan orang-orang penting di kerajaan, memuji-muji PM Benjamin Netanyahu. Sementara lebih dari 10.000 demonstran sedang menggelar demo anti Netanyahu di London, dan menuntut pemerintah Inggris untuk mengadilinya atas kejahatan perang.

Menurut Atwan, keheningan pemerintahan Riyadh yang tidak memberikan komentar atau pernyataan apapun atas kunjungan Anwar Ishqi ke Israel menunjukkan bahwa Ishqi adalah “Agen” yang bekerja berdasarkan instruksi Riyadh. Tapi kami tidak percaya interaksi dengan rezim Zionis dn pujian terhadap pemimpin Israel akan membantu penyelesaian badai konflik yang sedang meyelimuti Timur Tengah, dan kami juga tidak percaya jutaan orang Arab akan memberi dukungan kepada Riyadh.

Menurut analisanya, seharusnya Arab Saudi dalam menghadapi negara-negara lain, tidak boleh kontak, membangun hubungan dan aliansi dengan Israel. Justru Arab Saudi harus menjadikan rezim Zionis sebagai musuh nomer satu umat Islam, karena mereka telah merampas tanah dan tempat suci umat Islam, membantai wanita dan anak-anak dengan bom fosfor, dan bom-bom konvensional lainnya. Lalu kenapa Arab Saudi tetap ngotot menjalin hubungan bilateral dengan rezim Zionis ? Silahkan di jawab sendiri. (ARN/MM/AM)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: