Arrahmahnews.com, MOSKOW – Seorang analis politik Rusia, Mikhail Troitsky mengatakan bahwa Rusia akan menjadi topik panas dalam kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan datang. Hal ini disampaikan oleh Troitsky kepada RBTH dalam menanggapi gurauan Hillary Clinton salah satu capres AS, mengenai Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Calon presiden AS Hillary Clinton itu melontarkan apa yang ia sebut sebagai gurauan mengenai kepercayaan diri Presiden Rusia Vladimir Putin yang yakin ia akan terpilih kembali menjadi presiden Rusia untuk periode selanjutnya, sebagai sesuatu yang sangat atraktif.
“Saya tak terlalu mengagumi Putin, namun melihat ia bisa berdiri dan dengan percaya diri berkata, ‘Saya akan menjadi presiden Anda selanjutnya’, itu jelas sangat atraktif,” gurau mantan Menteri Luar Negeri AS dalam sesi tanya jawab setelah menyampaikan pidato mengenai kesepakatan nuklir Iran di Institusi Brookings, Washington, Rabu (9/9).
Clinton kemudian – dengan serius – menyatakan ia termasuk orang yang ingin bereaksi lebih keras atas aneksasi Krimea tahun lalu.
Troitsky sendiri mengatakan bahwa gurauan Clinton mengenai Putin tak perlu dianggap sebagai hinaan terhadap presiden Rusia.
“Gurauan tersebut lebih berkaitan dengan tantangan politik yang dihadapi Clinton sendiri,” kata Troitsky. (lm/rbth/Arn)
