arrahmahnews

Tersebar Foto Hoax Raja Salman Angkat Jenazah Korban Crane Masjidil Haram

LONDON, Arrahmahnews.com – Tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menjadi sorotan seluruh dunia, tampaknya menimbulkan berbagai macam berita hoax yang disebar demi menyelamatkan wajah buruk pemerintahan Saudi, dan ketidak-bijaksanaan mereka dalam mengelola Masjidil Haram selama ini. (Baca Kejadian Crane Jatuh di Masjidil Haram Tewaskan ratusan Jemaah Haji)

Foto yang tersebar di Twitter

Begitu peristiwa jatuhnya Crane terjadi, segera beredar foto hoax berupa sambaran petir yang mengenai Crane. Hal itu dilakukan demi menghindarkan wakil putra mahkota, Muhammad Bin Salman sebagai pemilik perusahaan Nesma yang telah mengambil alih proyek itu dari Co Bin Laden, bebas dari kecaman ummat Islam sedunia. (Baca Konsorsium Putra Mahkota Saudi Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan di Masjidil Haram)

Seorang aktivis Saudi dalam akun “Twitter” nya menulis, bahwa Muhammad bin Salman telah memerintahkan “gambar rekayasa petir” di media maupun koran-koran Arab Saudi, untuk menunjukkan bahwa sambaran petir itu adalah penyebab kecelakaan di Masjidil Haram.

Gambar Editan Petir Saat Crane Jatuh

Setelah foto hoax sambaran petir, kini muncul lagi foto-foto hoax dan berita yang menyatakan bahwa raja Salman bin Abdul Aziz turut serta dalam sebuah upacara pemakaman seorang korban dari peristiwa crane. Dalam foto yang kini beredar luas di internet itu, diperlihatkan bagaimana Raja Salman bin Abdul Azis ikut serta menjadi pemandu keranda jenazah dan bersiap membawa jenazah tersebut ke tempat pemakaman.

Foto dari telegraph UK, Raja Salman Angkut Jenazah Sultan

Namun setelah ditelusuri, ternyata foto tersebut adalah sebuah foto lama. Foto yang pernah diunggah di sebuah media Internasional, The Telegraph, yang menunjukkan peristiwa tersebut adalah peristiwa pemakaman putra mahkota Saudi, Sultan bin Abdul Azis yang merupakan saudara raja Saudi yang sekarang, Salman bin Abdul Azis. (Baca Mufti Mekkah; Kenapa Crane Yang Lain Tidak Ikut Jatuh?)

Sultan bin Abdul Azis meninggal pada hari Sabtu, 22 Oktober 2011, akibat penyakit kanker usus yang dideritanya. Sultan bin Abdul Azis yang waktu itu masih menjadi putra mahkota, meninggal di kota New York di hari Sabtu, dan dibawa kembali ke Arab Saudi pada hari Minggunya. Raja Salman yang waktu itu masih menjabat sebagai wakil putra Mahkota, adalah orang yang ditugaskan menemani jenazah saudaranya itu kembali ke Saudi.

Foto tersebut, meski  mendulang simpati beberapa netizen karena ketidak tahuan mereka, namun tak urung tetap menimbulkan berbagai kecaman, dengan anggapan bahwa Raja Salman telah melakukan politik muka dua. Yang pertama menunjukkan keperdulian pada korban crane namun disaat yang sama terus menerus membunuh rakyat Yaman yang tak berdosa dengan membombardir pemukiman dan  berbagai fasilitas umum.

“Membawa jenazah korban di bahunya….dan membunuhi rakyat Yaman dengan membombardir mereka di saat yang sama,” tulis BosiYa Sofi, dalam komentar facebooknya.

“Mereka harus mempertanggung-jawabkan kelalaian dan memperbaiki kesalahannya, bukannya mangkir…” ungkap Manzoor Ahmad mengomentari foto tersebut.

Dalam foto yang sama dan diunggah ke twitter melalui akun Wasim Bari, @Wasim­_dr , para netizen  justru menunjukkan berbagai protest dengan pernyataan bahwa seharusnya foto tersebut tidak dibagikan karena itu adalah foto lama dan tidak ada kaitannya dengan peristiwa crane.

Twitter Wasim Bar

“@wasim_dr,  tolong check keotentikan hal-hal seperti ini sebelumnya, baru kemudian mempostkannya. Ini adalah  jenazah salah satu anggota kerajaan. Foto lama!” ungkap saquip melalui akun Saquib / ثاقب ‏@saquibjamal11. (ARN/RM/MM/Telegraph)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: