RIYADH, Arrahmahnews.com – Surat kabar Al-Hayat melaporkan bahwa pihaknya telah menerima email tak dikenal yang memberitahukan misteri mengenai kematian Saud al-Faisal. Beberapa bukti perencanaan untuk mengisolasi dan pada akhirnya membunuh Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Saud al-Faisal telah disebutkan dalam email tersebut. (Baca Raja Salman Singkirkan Muqrin bin Abdul Aziz dan Saud Al-Faisol)

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud Al Faisal, menghadiri pelantikan resmi dari kedutaan Arab Saudi di Berlin, Jerman, Rabu 9 Februari 2011. (AP Photo / Michael Sohn)
Berita ini dibocorkan oleh seseorang yang mengaku fans Pangeran Saud al-Faisal kepada kantor editorial rahasia al-Hayat, pekan lalu, Rabu (9/9).
Surat tersebut mengatakan bahwa Pangeran Saud al-Faisal dipaksa untuk menetap di Kementerian Luar Negeri sekitar dua bulan oleh Raja Salman dan anaknya karena ia tidak menerima perilaku politik Salman dan merasa bahwa masa depan negara telah disepelekan oleh Muhammed bin Salman yang tidak berpengalaman.
Dikabarkan al-Faisal merasa sangat tidak puas dengan masalah ini dan terus-menerus mencoba untuk melarikan diri dari situasi tersebut serta tidak ingin membuat dirinya terlibat dalam tindakan Raja Salman dan anaknya. Setelah dua bulan, raja Salman kemudian memecat Pangeran Saud al-Faisal dengan dalih penyakit yang dialaminya.
Laporan itu mengungkapkan kemungkinan yang kuat atas keterlibatan Muhammed bin Salman dalam pembunuhan Pangeran Saud Al-Faisal dan ia dituntut untuk mengungkapkan masalah ini. (Baca Perselisihan Keluarga Kerajaan “Aly Su’ud” Semakin Memanas)
Selain berita, dilampirkan pula file audio percakapan mencurigakan dari Muhammed bin Salman dengan orang yang tidak dikenal, yang didalamnya berisi percakapan Muhammed bin Salman dengan seseorang, mengenai kondisi Saud Al-Faisal dan kemungkinan kematiannya. Orang tersebut menjawab “Saya bertindak sesuai perintah anda”.
Hilangnya perawat Saud al-Faisal setelah kematiannya menambah ambiguitas tentang masalah ini dan menciptakan kekhawatiran di kalangan pangeran lain yang berselisih dengan Muhammed bin Salman. (ARN/RM/NilenetOnline)
